GridOto.com- Mudik Lebaran tahun 2020 dipastikan tidak akan seperti tahun sebelumnya.
Penyebabnya adalah virus Corona yang belum mereda dan dikhawatirkan proses penularan akan lebih cepat apabila mudik bersama diselenggarakan.
Melihat hal ini, Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan, dari hasil survey Balitbang Kementerian Perhubungan ada sebanyak 42.890 responden yang turut berpartisipasi soal mudik.
Misalnya, responden yang berasal dari Jabodetabek ada 32,7 persen, lalu 12,3 persen Jatim, 12 persen Jateng, 9,7 persen Jabar, sisanya 33,3 persen dari daerah lain seluruh Indonesia.
"Sebanyak 56 persen diantaranya memutuskan untuk tidak mudik, 37 persen belum mudik dan 7 persen sudah mudik," kata Djoko melalui keterangan resminya, Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Masyarakat Transportasi Indonesia Sebut Imbauan Dilarang Mudik Ambigu, Minta Pemerintah Lebih Tegas!
Sementara terkait tujuan mudik, Djoko menilai terbanyak ada di Jawa Tengah sebesar 24,2 persen, Jawa Timur (23,8 persen), Jawa Barat (12,7 persen), Jabodetabek (6,3 persen) dan sisanya 33 persen ke daerah lain di Indonesia.
"Dari angka tersebut moda yang digunakan terbanyak mobil pribadi 23,9 persen, sepeda motor 22,6 persen, pesawat udara 17,7 persen, kereta 14,6 persen, bus 10,1 persen dan kapal laut 1,1 persen," ucapnya.
Djoko mengaku, cara menahan agar mereka tidak mudik pertama adalah menutup semua tempat wisata sampai akhir masa status darurat bencana Covid-19.
Kedua, menutup akses jalan keluar masuk kota terdampak, kecuali akses internet.
Ketiga, meningkatkan akses internet sampai pedesaa.
Baca Juga: Komparasi Virtual City Car Baru: Pilih Suzuki Ignis, Honda Brio RS atau Daihatsu Sirion?
Keempat, menghentikan operasional angkutan penumpang umum.
Yang Kelima, yakni melakukan kampanye kepada orang tua agar putera puterinya tidak mudik.
"Menunda mudik bukan berarti tidak mudik. Cuma waktunya tidak sekarang, masih bisa diganti di lain hari. Berharap ketegasan pemerintah untuk meniadakan mudik lebaran tahun 2020," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR