GridOto.com - Radio di mobil rasanya udah jadi fitur wajib di mobil zaman sekarang.
Fungsinya radio mobil memang paling terasa buat mengusir kebosanan, baik saat berkendara sendiri atau saat terjebak macet.
Tapi dulu ternyata keberadaan radio di mobil sebagai entertainment system ini sempat dilarang lho sob.
Dilansir dari Mental Floss, larangan tersebut pernah terjadi di Massachusets dan St. Louis Amerika Serikat sekitar tahun 1930 (12/6/2019).
Baca Juga: Kenapa MotoGP Tidak Pakai Radio Team Kayak Formula 1?
Kehadiran radio pada tahun itu dianggap dapat menyebabkan pecahnya konsentrasi.
"Radio mobil mengganggu pengemudi dan menyebabkan kecelakaan, menyetel radio dapat mengalihkan pengemudi dari jalan, dan musik dapat menyebabkan pengemudi mengantuk," ujar Michael Lamm, sejarawan otomotif.
Bahkan, organisasi Auto Club of New York juga setuju pendapat tersebut.
Menurut mereka di tahun 1934 sebesar 56 persen radio di dalam mobil menjadi gangguan yang berbahaya.
Baca Juga: Head Unit Mitsubishi Xpander Punya Koneksi Beragam, Bisa Apa Saja Sih?
Akan tetapi, Asosiasi Produsen Radio menentang hal tersebut.
Mereka berpendapat bahwa radio mobil dapat digunakan untuk memperingatkan pengemudi tentang cuaca dan kondisi jalan, serta membuat mereka tejaga dari kondisi kantuk.
Pada tahun 2002, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menyalahkan 66 persen dari 43 ribu kecelakaan mobil fatal diakibatkan oleh bermain radio atau CD.
Radio pertama kali diperkenalkan oleh Chevrolet di tahun 1922.
Saat itu harganya dibanderol 200 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 3 jutaan yang saat itu tentu saja sangat mahal.
Kalau sekarang, rasanya radio sudah tidak praktis untuk berada di dalam mobil dengan adanya head unit yang canggih ya.
Saat ini penyetelan radio sudah tak lagi rumit, pengemudi dapat memilih stasiun radio tanpa perlu banyak mengalihkan pandangan dari jalan.
Jadi kebayang deh mungkin kalau sampai sekarang pemasangan radio di mobil tetap dilarang, saat terjebak macet mungkin sudah teriak nyanyi-nyanyi sendiri ya?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR