GridOto.com - Sejak dulu balap mobil dikenal sebagai hobi yang mahal.
Makanya olahraga ini identik dengan mereka yang berduit banyak.
Namun dengan semakin populernya sim racing dan simulator di Indonesia, membuat balapan terutama balap mobil menjadi lebih mudah diakses bagi pemuda-pemudi Indonesia.
Oleh karena itu, tidak heran apabila IMI berencana untuk membuka akademi balap berbasis simulator di Indonesia.
“Sebenarnya Juni nanti kami mau bikin akademi balap bekerjasama dengan Menpora, namun harus tertunda akibat pandemi Covid-19 ini,” ujar Irvan Bahran, selaku Ketua Bidang Teknologi Informasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jadi Pelampiasan Banyak Pembalap Selama ‘Libur’ Pandemi Covid-19, Apa Sih Sim Racing Itu?
Nantinya, akademi tersebut akan memiliki unit-unit simulator untuk melatih para pembalap muda berbakat.
Akademi balap berbasis simulator sebenarnya bukan hal yang baru, karena GT Academy dengan konsep serupa sudah dilaksanakan sejak 2008 silam.
Meskipun bukan satu-satunya, GT Academy menjadi salah satu yang paling terkenal karena berhasil menerbitkan banyak pembalap yang kini bertanding di kejuaraan balap mobil GT3 maupun balap ketahanan tingkat dunia.
“Kalau jago main PES atau FIFA kan belum tentu jago main bola juga, tapi kalau jago balapan di simulator kemungkinan besar bisa jadi pembalap,” kata Irvan.
Baca Juga: Tidak Harus Mahal, Ini 3 Set Racing Wheel Terjangkau Untuk Menikmati Sim Racing
Irvan menjelaskan, murid di akademi tersebut akan diajarkan teknik-teknik dasar sekaligus mengasah kelihaian mereka dalam membalap.
“Misalnya, banyak pembalap yang ikut ISSOM pas udah agak tua dan belajar dasar-dasar balapan bukan secara formal namun secara otodidak,” contoh pria berkacamata itu.
Dengan akademi tersebut, mereka berharap dapat menghasilkan lebih banyak pembalap muda berkualitas karena teknik-teknik dasar membalap mereka sudah ‘ditempa’ lebih awal.
Ia menambahkan, simulator juga menjadi tempat yang lebih efektif untuk melatih para pembalap tadi.
Baca Juga: Mantan Pembalap F1 Rio Haryanto akan Balapan di Jepang, Gokart dan Simulator Jadi Alat Latihan
“Kalau di mobil asli kita harus tunggu si pembalap masuk pit terlebih dulu untuk memberikan arahan, tapi kalau di simulator kita bisa duduk di belakang dia sambil memberikan arahan,” imbuhnya.
Jika sudah lulus dari akademi tersebut, para pembalap akan bebas memilih jenjang karir mereka selanjutnya.
“Apakah mau jadi pembalap simulator saja atau jadi pembalap asli nantinya ya terserah dia,” kata Irvan.
“Tapi jika ingin menjadi pembalap asli, mereka akan bisa tampil baik karena tidak akan memulai dari nol,” pungkasnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR