GridOto.com - Beberapa waktu lalu, Ducati sempat memberikan usulan satu motor tiap pembalap di MotoGP 2020.
Maksudnya, selama 2020, tiap pembalap akan dijatah satu motor saja, untuk mengurangi biaya kompetisi dimana saat ini sedang terjadi krisis ekonomi.
Yamaha dengan tegas menolak usulan tersebut.
"Aku tak sepakat, karena motornya sudah siap," ungkap bos Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com.
Baca Juga: Toto Wolff Beli Saham Aston Martin, Tim Racing Point Akan Jadi Tim Mercedes B?
"Benar jika kau bisa hemat dengan suku cadang saja. Tapi ide ini menurutku banyak masalah dibandingkan manfaatnya," tegas Meregalli.
Alasannya, bayangkan jika cuma ada satu motor tiap pembalap.
Saat crash, tim akan kebingungan memperbaiki motornya.
Pembalap tak bisa langsung ganti motor ketika crash.
Jika terjadi crash, hampir dipastikan pembalap akan kehilangan satu sesi yang penting.
Misalnya saja saat kualifikasi, pembalap langsung menyerah begitu crash karena waktu akan habis untuk perbaikan, itu saja tidak langsung selesai perbaikannya.
Pembalap akan takut crash dan tidak tampil maksimal dong karena mau main aman.
Baca Juga: MotoGP Resmi Bekukan Pengembangan Mesin dan Aerodinamika Hingga 2021
Bayangkan lagi jika flag to flag saat balapan, pembalap tak bisa langsung ganti motor tapi menunggu mekanik mengganti ban dulu, kan susah ya.
Kalau rusak motornya parah, akan jadi masalah lebih besar lagi.
"Akan menganggu banyak sisi teknis dan juga sisi hiburannya," lanjut Meregalli.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR