GridOto.com - Sebuah video yang diunggah akun Facebook Muhammad Abd memperlihatkan sejumlah pengendara motor yang terindikasi ingin melakukan tindak kejahatan kepada seorang pengendara mobil.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa pengendara motor menghampiri sisi samping mobil sambil menunjukan jarinya ke arah ban depan mobil.
Curiga dengan aksi pemotor, akhirnya pengemudi mobil memutuskan memutar balik kendaraan untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Meninggalkan Anak Di Mobil Hingga Meninggal, Apakah Sebuah Tindakan Kriminal?
Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, aksi pemotor mencurigakan dengan menunjuk-nunjuk ban mobil merupakan modus kejahatan klasik.
"Kalau mengendarai mobil tiba-tiba ada pemotor mendekat sambil menunjuk ban, itu sebenarnya modus kejahatan lama. Sejak awal tahun 80-an juga sudah ada," kata Jusri, saat dihubungi GridOto.com Selasa (14/4/2020).
Menurut Jusri, pengemudi harus memikirkan aspek keselamatan sebelum melakukan perjalanan dengan kendaraannya.
Karena ancamannya tidak hanya kecelakaan, tapi juga aksi kejahatan.
Baca Juga: Ternyata Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Tindak Kejahatan Modus Tunjuk Mobil
"Pengemudi itu selain memikirkan aspek keselamatan, mereka juga harus memikirkan keamanan. Dalam hal ini pengemudi bisa melakukan beberapa tindakan preventif, apalagi saat ini jalanan sedang sepi," ujarnya.
"Ditambah adanya program pembebasan para Narapidana. Karena itu kalau tidak ada urusan penting jangan beraktivitas di jalan. Jika terpaksa, jangan mengemudi memakai barang yang menarik perhatian seperti perhiasan atau telponan sambil berkendara," jelas Jusri.
Jusri juga menyebut, pengemudi harus memperhatikan tata letak barang berharga yang dibawanya.
"Jika membawa barang berharga seperti tas, laptop atau barang berharga lainnya, usahakan tidak terlihat dari jendela mobil bagian luar. Sehingga tidak mengundang tindak kejahatan," terang Jusri lagi.
"Langkah selanjutnya, pilih rute perjalan yang ramai, aman dan menghindari lokasi black spot, atau jalan dengan tingkat kriminalitas tinggi seperti perempatan lampu merah, kolong fly over Casablanca, Cempaka Putih, Senen dan sebagainya," sambungnya.
Tindakan preventif selanjutnya, yaitu pengemudi harus waspada dengan memperhatikan situasi di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Street Manners: Catatan Penting dari Pakar bagi Pengemudi Supercar
"Jika melewati jalan di titik black spot, sebaiknya jangan berhenti, kalau mau masuk perempatan lampu merah usahakan mengurangi kecepatan jadi tidak terlalu lama berhenti di lampu merah," tutur Jusri.
"Pengemudi sesekali harus memperhatikan segala sisi kendaraan lewat spion, demi menghindari kemungkinan adanya pelaku kejahatan mendekat ke segala sisi mobil. Lalu, jalankan kendaraan di lajur cepat," terangnya lagi.
Dari kejadian dalam video tersebut, pengemudi diharapkan jangan langsung percaya jika ada seseorang yang berteriak atau menunjuk bagian mobil seolah-olah mengalami masalah.
"Jika pengemudi langsung berhenti, ketika ada seseorang atau komplotan yang mencurigakan, pastinya ada kesempatan untuk melakukan aksi kejahatan. Jadi utamakan keselamatan diri dulu dibanding risiko kerusakan salah satu bagian kendaraan," tegas Jusri.
Baca Juga: Street Manners: Beginilah Cara Mengatur Kaca Spion yang Benar
Jusri menambahkan, pengemudi diharapkan jangan panik dan segera mungkin pergi ke lokasi yang aman.
Hal tersebut dilakukan demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan, dibanding melawan pelaku kejahatan.
Sebab, ada kemungkinan pelaku kejahatan membawa senjata yang bisa mengancam nyawa.
"Kalau ada pengemudi mengalami kejadian serupa, selain tidak berhenti. Bisa juga masuk ke tempat aman seperti gedung perkantoran, masuk ke dalam bengkel juga bisa," papar Jusri.
"Pemasangan alat pendukung keamanan seperti DVR (Digital Video Recording) di mobil juga penting untuk bukti kalau pengemudi membela diri dan identifikasi pelaku," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR