GridOto.com - 23 tahun yang lalu, tepatnya 28 September 1997, MotoGP Indonesia 1997 digelar di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.
Gelaran tersebut merupakan MotoGP Indonesia yang kedua setelah pertama kali digelar tahun 1996.
Karakter Sirkuit Sentul yang rata, simpel, dan penuh tikungan cepat membuat sirkuit ini gampang dipelajari, tapi menurut pengakuan para pembalap, sulit ditebak.
“Kalau di sirkuit lain saya berani santai-santai di awal, kalau di sini (sirkuit Sentul), saya tidak berani,” ujar Valentino Rossi yang kala itu menjuarai balapan tersebut di kelas GP 125 cc.
Baca Juga: FLASHBACK: MotoGP Indonesia Pernah ‘Diserbu’ 4 Pembalap Tim Repsol Honda. Siapa Saja?
Ditambah permukaan aspal yang super panas, layout sirkuit Sentul yang memancing para pembalap untuk tetap gaspol memang jadi seperti untuk menjebak pembalap yang lengah.
“Panas di permukaan (aspal) trek sangat berasa, untuk kami (di kelas 250 cc) tidak masalah, namun akan menyulitkan pembalap di kelas 500 cc,” ujar Max Biaggi, calon seteru Valentino Rossi yang kala itu memacu motor GP 250 cc milik tim Kanemoto Racing.
Kemenangan Tadayuki Okada atas Michael Doohan di kelas GP 500 juga menjadi salah satu ‘keanehan’ yang terjadi pada seri MotoGP terakhir yang digelar di Indonesia sebelum 2021 tersebut.
Tidak ada yang menyangka bahwa Okada akan mengalahkan Doohan di atas lintasan dengan motor Repsol Honda NSR 500 yang identik.
Apalagi mengingat Doohan menjadi pemenang balapan sedangkan Okada mengalami DNF di seri MotoGP Indonesia pada tahun sebelumnya.
‘Keanehan’ terakhir adalah para jagoan lokal di kelas 125 cc yang seperti dirundung sial di tanah kelahirannya sendiri.
Nasrul Arif, satu-satunya pembalap lokal yang turun balapan dengan Honda, mengalami DNF.
Baca Juga: FLASHBACK: Saat MotoGP Indonesia Tahun 1996, Ada Tim Sebut Sirkuit Sentul di Jawa Timur
Dari kubu Yamaha, Rudi Adrianto dan Arief Budiman sama-sama gagal memulai lomba karena terjatuh di sesi kualifikasi.
Irvan Octavianus hanya mampu membalap hingga lap ke-21 sebelum motor Yamaha YZ 125 tunggangannya menyerah dan menyebabkan DNF.
Lebih sedih lagi nasib Ahmad Jayadi, yang harus rela masuk pit hanya satu lap sebelum balapan berakhir.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OTOMOTIF,MOTOR Plus,instagram/@jayadiracing |
KOMENTAR