GridOto.com - Kisah lahirnya Honda RC149 ini ternyata karena pendiri pabrikan Honda yaitu Soichiro Honda memang dikenal sebagai orang yang kurang suka dengan mesin 2-tak.
"Berisik. Dengar suaranya cempreng banget bikin telinga kayak ditusuk-tusuk," begitu alasan Honda kenapa ia enggan membuat motor 2-tak yang disarikan GridOto.com dari World Honda.
Ketidaksukaannya dengan mesin 2-tak pun diturunkan di ajang balapan MotoGP yang pada saat ia masih hidup bernama World GP.
Untuk bisa berjaya di kelas 125cc, Honda tetap dengan filosofi kepala batunya harus pakai mesin 4-tak.
Baca Juga: Siapa Tahu Masih Penasaran, Ini Alasan Logo Mobil dan Motor Honda Berbeda
Untuk menghadapi lawan-lawannya pakai mesin 2-tak tentu Honda dan para insinyurnya jungkir balik mendesain mesin 4-tak yang mampu menyaingi akselerasi motor 2-tak.
Agar mesin 4-tak bisa ngejabanin mesin 2-tak, Honda merumuskan kalau putaran mesinnya harus bisa 2 kali lipat dari mesin 2-tak.
Tapinya ini ajang balapan Bung Honda, mesin-mesin 2-tak merek lain saja bisa berkitir sampai 10 ribu RPM.
Dengan simple Honda memutuskan bikin saja mesin 4-tak yang bisa digeber sampai 20 ribu RPM. Pikir Honda. Done. Jadilah Honda RC149.
Ini kisahnya dari Honda RC149 yang merupakan motor balap Honda di ajang World GP tahun 1966.
Powernya tembus sampai 34 dk dan mesinnya mampu berkitir sampai 22.000 rpm.
Bahkan top speednya tembus sampai 210 km/jam!
Bahkan kalau mau dibandingin, Honda CBR250RR powernya 36 dk tapi bobotnya 165kg, sedangkan Honda RC149 hanya 85kg saja.
Untuk menciptakan motor 4 tak yang mampu mengimbangi power dan torsi motor 2-tak, biasanya orang-orang akan menciptakan mesin yang dua kali lipat kubikasinya.
Namun Honda tentunya tidak bisa menciptakan mesin dengan kubikasi dua kali lipatnya, karena tentu akan melanggar regulasi.
Akhirnya demi mempertahankan prinsipnya untuk menciptakan motor 4 tak yang mampu berlaga di ajang World GP, Honda menempuh cara susah.
Honda mengutus orang kepercayaannya yaitu Soichiro Irimajiri untuk membuat konsep mesin 4-Tak yang mampu menggapai RPM 2x lipat dari redline motor balap 2-Tak saat itu.
Honda kemudian merombak mesin yang berbasis Honda RC148.
Bore x Stroke pun dirombak ulang menjadi 35,5 x 25,14 mm dengan total kapasitas silinder sebesar 125cc.
Konfigurasi mesinnya nih yang gila, inline 5 silinder DOHC dengan 20 klep!
Tiap silindernya disuplai dengan karburator Keihin 18mm yang mungil.
Honda RC149 dibekali Penggerak Noken as tipe Gear (Gear-Driven Camshaft) plus transmisi 8 percepatan.
Iya benar, kamu tidak salah baca, Honda RC149 punya 8 percepatan alias 8 gigi.
Karya duet Honda - Irimajiri ini mampu memuntahkan maksimum power hingga 34 dk @ 20.500 RPM dengan RPM maksimalnya mampu menyentuh angka 22.000.
Lalu bagaimana kiprahnya di ajang World GP?
Dibesut oleh pembalap asal Swiss, Luigi Taveri, Honda mampu merebut gelar juara dunia pada tahun 1966 meski mayoritas kompetitornya menggunakan motor dua-tak.
Tak hanya kegilaan mesinnya yang membuat RC149 dilirik banyak orang, suara knalpotnya sangat menggelegar!
Seperti dikutip GridOto.com dari Motorcycle USA yang mengungkapkan, “Setiap kali melakukan deselerasi dan downshift, Honda RC149 layaknya mesin akan segera meledak!”
Penasaran dengan suara dan larinya? Tenang, karena Hondasukses melakukan restorasi motor ini.
Simak langsung nih videonya!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | World Honda |
KOMENTAR