GridOto.com - Porsche 924 bisa dibilang jadi salah satu mobil keluaran Porsche yang kontroversial.
Kalau mengutip istilah orang bule sih, Porsche 924 ini whether you love it or hate it.
Tapi memang kalau melihat dari luar, enggak ada yang aneh kan dengan mobil ini. Malah cukup elegan dan sporty.
Lihat saja Porsche 924 punya desain yang sangat mengutamakan aerodinamika, dengan mengaplikasikan lampu model pop-up.
Baca Juga: Wuih, Porsche Taycan Raih Dua Penghargaan Sekaligus Dalam Ajang World Car Award 2020
Lantas bagian mana yang bikin ribut banyak orang? Ternyata dari sektor penggeraknya.
Yup, Porsche 924 adalah mobil bermesin depan pertama dari Porsche yang dikeluarkan pada tahun 1976 hingga 1988.
Porsche memang lebih dulu kondang dengan mobil bermesin belakang.
Tapi 924 coba menggebrak pasar dengan menyasar mobil sport entri level dengan mesin yang dikembangkan bersama dengan Audi.
Tak heran, mesin depannya itu memang awalnya dicangkok dari Audi.
Meski bikinan Audi, mesin 2.000 cc 4 silinder itu telah dimodifikasi Porsche, sehingga mampu mengeluarkan tenaga sebesar 125 dk.
Tersedia pilihan transmisi 4 dan 5 percepatan manual, serta otomatis 3 percepatan untuk menggerakkan roda belakang.
Tiga tahun berselang, muncul 924 Turbo yang punya performa mesin lebih superior dengan 168 dk.
Satu dekade setelah kemunculannya, Porsche 924 punya opsi mesin 2.500 cc pada varian S.
Meski berkapasitas mesin lebih besar, tenaganya masih lebih kecil dari versi Turbo, hanya 150 dk saja.
Mengutip Hagerty.com, bagi para Porsche Geek, 924 ini sudah pasti masuk daftar mobil yang dibenci meski alasannya memang konyol alias hanya bermesin depan.
Selain itu, hal lain yang bikin ribut penggemar mobil saat itu adalah performanya yang dianggap medioker alias di bawah rata-rata.
Namun bagaimanapun juga, sebetulnya Porsche 924 bukan mobil jelek atau gagal, buktinya laris lebih dari 150 ribu unit sepanjang masa produksinya.
Ini sih namanya mobil yang dicaci, tapi tetap saja dibeli ya?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | hagerty |
KOMENTAR