GridOto.com - Saat masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini, driver ojek online motor dilarang mengangkut penumpang di wilayah Jakarta.
Padahal, driver ojek online sangat bergantung pada layanan angkut penumpang.
Menurut Igun Wicaksono, Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia, hal ini membuat pemasukan driver ojol turun 70 hingga 80 persen.
Karena hal ini, banyak driver ojol yang 'berburu' sembako atau makanan yang dibagikan oleh orang, atau pun kelompok tertentu.
Baca Juga: Crazy Rich Surabaya Bagi-bagi Nasi Bungkus ke Driver Ojol dan Warga Pakai Ferrari 488 GTB, Pintunya Jadi Cantolan Kerupuk!
Bahkan, tak sedikit pula driver yang memberikan informasi pembagian bantuan tersebut di grup whatsapp atau pun facebook.
Tujuannya, agar para driver lain bisa menyambangi tempat pembagian sembako tersebut.
Hal ini dibenarkan oleh Igun, yang menyebut driver ojol terpaksa mengandalkan sumbangan orang karena memang pemasukannya sangat berkurang.
"Iya bener juga, karena kami tidak ada pemasukan juga. Angkut penumpang udah dilarang, akhirnya ya teman-teman driver mengandalkan pihak-pihak yang membantu (memberikan makanan)," jelas Igun kepada GridOto.com (11/4/2020).
Baca Juga: Bantu Lawan Virus Corona, TDA Luxury Toys Bagikan Masker dan Hand Sanitizer ke Pekerja Medis dan Ojol
Meski demikian, Igun khawatir hal ini justru menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengaku menolak keras larangan ojol membawa penumpang.
Selain itu, pembagian sembako ini dikhawatirkan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menyamar sebagai ojol dengan tujuan mendapatkan bantuan.
"Iya (khawatir dimanfaatkan oknum), makanya kami sih berharapnya kalau mau memberi bantuan tunai bisa lewat dompet digital, kan ada juga di aplikasi ojek online-nya. Itu lebih baik dan saya rasa akan tepat sasaran," tutup Igun.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR