GridOto.com - Salah satu pertimbangan utama sebelum beli ban mobil baru adalah dengan melihat kode produksi ban.
Selain kode produksi ban, terdapat kode penting lainnya seperti load index dan speed rate yang ditandai dengan kombinasi angka dan huruf.
"Kode load index dan speed rate menunjukkan indikator kemampuan ban untuk menopang bobot dan menempuh kecepatan maksimal, setiap pabrikan ban punya tabel indikator ini," terang Dhaniar, Kepala Mekanik Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Selatan kepada GridOto.com.
Supaya paham, begini cara baca kode load index dan speed rate ban mobil yang umumnya terletak di dekat indikator profil ukuran ban.
Sebagai contoh ban mobil dengan kode 110 H, dimana tiga digit angka di depan menunjukkan load index sebagai indikator kemampuan ban mobil menopang bobot.
Baca Juga: Mobil Jarang Dipakai Selama WFH, Waspada Gejala Kerusakan Rem Mobil
"Kode 110 berarti satu ban mobil bisa menopang bobot sampai 1.060 kg, kalau ada empat ban yang menempel berarti bisa menopang bobot sampai 4.240 kg," jelas Dhaniar.
Menurut Dhaniar, dari total bobot load index yang dimiliki ban mobil juga perlu diperhatikan rasio pembagian bobotnya.
Sebagai contoh 50 persen adalah bobot kotor mobil, 20 persen muatan orang dan barang di dalam mobil, dan 30 persen sisanya untuk menopang bobot dari ground pressure yang diterima ban terhadap kontur permukaan jalan saat mobil melintas.
Kemudian kode H di belakang menandakan speed rate mobil, dimana kode H menunjukkan kemampuan ban bisa menempuh kecepatan hingga 210 km/jam.
"Jika melewati batas kecepatan speed rate, ban mobil tidak kuat menahan panas dari gaya gesek yang dihasilkan jadi rentan pecah ban," tekan Dhaniar.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR