GridOto.com - Saat ini banyak brand yang mulai mengembangkan mobil bermesin listrik, bahkan beberapa sudah menjualnya ke pasar dunia.
Kondisi tersebut tidak serta merta melenyapkan eksistensi mesin konvensional.
Kepala Teknisi Volkswagen (VW), Mathias Rabe percaya bahwa mesin konvensional masih bisa eksis dalam waktu lama di industri mobil.
"Mesin konvensional akan bertahan lebih lama dari yang beberapa orang prediksikan," ujar Mathias dikutip GridOto.com dari Autocar.co.uk.
Baca Juga: Volkswagen e-Golf Akan Dihentikan Produksinya Pada Akhir Tahun 2020
Mathias menambahkan bahwa mulai dikembangkannya bahan bakar yang ramah lingkungan atau e-fuel dapat memperpanjang umur mesin konvensional di industri mobil.
Pengembangan e-fuel sebenarnya sudah menarik perhatian VW sejak lama.
Sayangnya, e-fuel saat ini belum bisa dikatakan siap untuk diproduksi secara massal.
Mathias percaya bahwa dengan keterbatasan tekonologi listrik di beberapa sektor transportasi akan memacu pengembangan e-fuel.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Volkswagen Baru Akan Buka Pabriknya di Jerman Pada 19 April 2020
"Kami akan memilih e-fuel. Jika melihat industri penerbangan, permintaan akan e-fuel sangatlah tinggi karena pesawat tidak akan menggunakan mesin listrik," kata Mathias.
Mathias mengungkapkan, pihaknya menetapkan target emisi CO2 dengan serius dan ingin menjadi percontohan brand lain, namun tidak berarti mereka akan meninggalkan mesin konvensional.
Kepala teknisi ini mengatakan bahwa VW berkomitmen untuk memperluas pilihan mesinnya hingga satu dekade berikutnya.
Tak hanya itu, VW juga akan memasarkan mesin berbahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) di beberapa pasar.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Autocar.co.uk |
KOMENTAR