GridOto.com - Pandemi Covid-19 atau virus Corona mempunyai dampak yang nyaris fatal bagi PT Kramat Motor, salah satu pemain besar di industri aftermarket.
Ayong Jeo, selaku CEO Kramat Motor mengungkapkan, bahwa penjualan mereka terjun bebas selama satu bulan terakhir.
Baik bisnis B2B (dari perusahaan ke perusahaan) dan B2C (perusahaan ke customer) sama-sama mengalami penurunan drastis sejak pertengahan Maret kemarin.
“Kalau boleh ngomong jujur, practically kami hampir shutdown (tutup),” ujar pria yang akrab disapa Koh Ayong ini kepada GridOto.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/4/2020).
“B2B kami tidak bisa jualan karena toko-toko lain di luar atau di dalam kota (Jakarta) juga tutup, sedangkan B2C masih ada yang datang untuk reparasi tapi untuk pasang baru sudah tidak ada,” jelasnya.
Tidak hanya itu, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat hingga tembus Rp 16 ribu (1 Dolar Amerika = Rp 16.267 per 8/4/2020) pun turut mempersulit kegiatan ekspor dan impor (exim) mereka.
Baca Juga: Karena Pandemi Covid-19, PT Sarana Berkat Akui Banyak Toko Ogah Tambah Stok Barang
“Impor ekspor tetap jalan, tapi sekarang dolar sudah lebih dari Rp 16 ribu siapa yang berani impor?” tukas pria yang akrab disapa Koh Ayong itu.
“Sekarang kami impor hanya barang-barang sisa kemarin yang sudah bayar, tapi stok kami aman pun mau dijual ke siapa?” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan bisnisnya sementara waktu atau melakukan shutdown selama 2 bulan ke depan.
Baca Juga: Bisnis Head Unit dan Audio Aftermarket, Kramat Motor Incar Segmen Mobil Menengah ke Bawah Tahun Ini
“Selama 2 bulan, dari April sampai menuju lebaran atau Juni nanti kami akan tutup,” ungkap Koh Ayong.
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa penutupan sementara bisa saja diperpanjang apabila pandemi Covid-19 masih belum selesai dan pemerintah masih memberlakukan PSBB.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR