Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Awas! Teknik Mengerem Menggunakan Moge Berbeda Dengan Motor Kecil

Mohammad Nurul Hidayah - Selasa, 31 Maret 2020 | 15:40 WIB
Ilustrasi bawa motor gede (moge)
Youtube/Ariel Noah
Ilustrasi bawa motor gede (moge)

GridOto.com - Meski sama-sama beroda dua, nyatanya menunggang moge memang butuh perlakuan khusus dibandingkan naik motor biasa.

Selain tenaga yang lebih besar, bobot moge bisa 2 bahkan 3 kali lebih berat dari bobot motor biasa.

Enggak heran kalau banyak orang yang tidak terbiasa naik moge terjatuh saat proses berhenti.

Ini akibat salah teknik dan juga tidak sigap untuk menopang bobot motor ketika berhenti. 

(Baca Juga: Kawasaki H2 Lepas Baju, Berubah Jadi Cafe Racer Bergaya Klasik)

Pakar keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu pernah mengungkapkan penggunaan motor berukuran besar rentan kecelakaan.

Ini karena berkendara dengan moge membutuhkan fisik serta pengetahuan yang mumpuni untuk menjaga keselamatan.

"Motor itu tidak kenal stabilitas saat bergerak. Adanya kesimbangan. Motor yang satu dengan yang lain punya karakter berbeda dan pengendara yang berganti motor wajib untuk beradaptasi terlebih dulu," ucap Jusri.

Jusri menjelaskan, motor yang berbeda juga menimbulkan karakter yang berbeda dari pengendara.

(Baca Juga: Benar Enggak Oli Samping Wangi Berpengaruh Juga Ke Performa Mesin?)

Terutama moge dimana bobot dan tenaganya cukup besar sehingga memerlukan kebijaksanaan bagi pengendaranya untuk dapat menjajal dari satu jenis motor ke motor lain.

Salah satu yang diperhatikan adalah cara berhenti yang benar dalam berkendara moge.untuk mencegah motor terjatuh atau rebah.

Pertama yang perlu diperhatikan adalah perubahan kecepatan menimbulkan gaya.

"Begitu motor bergerak dia punya gaya sentrifugal berubah. Saat berhenti gaya itu mengecil, saat bergerak beda lagi," ucap Jusri.

(Baca Juga: Yamaha Xeon Curi Perhatian Dengan Tampilan Baru Yang Superkeren)

Ilustrasi rem motor
tribunnews.com
Ilustrasi rem motor

Perhatian pertama saat perlambatan di bawah 30 kilometer per jam jangan rem mendadak.

Hindari penggunaan rem depan. Jusri menyarankan untuk menggunakan rem belakang.

Sampai perlahan motor berhenti bergerak, pandangan pengendara harus eye level atau lurus ke depan.

"Jangan ke samping, atas atau bawah. Misal memandang ke bawah akan hilang keseimbangan," ucap Jusri.

(Baca Juga: Tangkal Corona, Yamaha Siap Datangi Konsumen untuk Servis Motor di Rumah, Gratis Penyemprotan Disinfektan!)

Supaya bobot tubuh tidak terdorong ke depan dari kecepatan cepat ke lambat, pertahankan bobot tubuh agar tidak terdorong ke depan.

Siapkan juga mindset pengendara motor dengan bersiap menempatkan bobot tubuh di kiri.

"Jadi posisinya kaki kanan di rem kanan, jangan rem tangan, lalu kaki kiri turun duluan. Serta pastikan motornya tidak dalam posisi berbelok alias harus lurus," ucap Jusri.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa