GridOto.com – Seiring perkembangan teknologi otomotif yang semakin canggih dan standar keamanan kendaraan yang terus meningkat, mobil modern saat ini banyak dibekali oleh fitur keamanan.
Contohnya adalah fitur keamanan yang disematkan pada rem, yaitu ABS dan EBD.
Fitur ABS merupakan kepanjangan dari anti-lock braking system, sedangkan EBD merupakan kepanjangan dari electronic brakeforce distribution.
GridOto.com akan membahas fungsi kedua fitur tersebut berdasarkan referensi buku Auto Repair for Dummies 2nd Edition yang ditulis oleh Deanna Sclar.
(Baca Juga: Ini Sebab Kenapa Rem dengan ABS Tidak Boleh Dipompa Saat Pengereman)
ABS
ABS didesain untuk mencegah terkuncinya ban pada saat pengereman.
Tanpa adanya ABS, roda mobil yang mengunci akan membuat mobil tidak dapat dikendalikan.
ABS bekerja layaknya kita memompa pedal rem, namun ABS melakukannya dengan sangat cepat.
Pada saat pengereman dilakukan, komputer akan secara terus-menerus memperhitungkan data kecepatan setiap roda yang diukur oleh sensor kecepatan, dan akan mengatur tekanan hidraulis pada masing-masing rem sesuai kebutuhan agar roda tidak mengunci.
(Baca Juga: Canggih Namun Tidaklah Sempurna, Inilah 5 Fakta Seputar Sistem Rem ABS)
EBD
EBD berfungsi untuk memastikan kekuatan pengereman didistribusikan secara proporsional diantara semua roda.
Pada sistem rem tanpa EBD, jika kendaraan membawa muatan yang berat atau bobot kendaraan lebih berat di salah satu sisi, maka efek pengereman pada setiap roda juga akan menjadi tidak seimbang dan tidak maksimal.
Akibatnya, mobil dapat menyimpang ke salah satu sisi atau bahkan tergelincir.
EBD menyelesaikan masalah ini dengan membagi kekuatan rem pada roda yang membutuhkan.
Sama halnya dengan sistem ABS, sistem komputer EBD juga akan memproses informasi yang didapatkan dari sensor, dan akan secara otomatis mengatur tekanan hidraulis rem, sehingga kekuatan pengereman dapat diatur secara proporsional ke masing-masing roda.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR