GridOto.com - Pengaruh virus Corona (COVID-19) terhadap perekonoian dunia tidak bisa dipungkiri, begitu juga dengan yang terjadi Indonesia.
Dalam beberapa minggu terakhir, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat (AS) dan Yen Jepang terus melemah.
Per hari ini (29/3/2020), nilai tukar Rupiah adalah Rp 16.019,96 untuk 1 Dolar AS dan Rp 148,45 untuk 1 Yen Jepang.
Lantas, apakah hal tersebut bakal membuat PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menaikkan harga jual kendaraannya di Tanah Air?
(Baca Juga: Ninja 250 4 Silinder Batal Mengaspal Akibat Virus Corona, Begini Kata Kawasaki)
Mengingat sebagian dari motor yang dipasarkannya saat ini diimpor secara utuh alias CBU, begitu juga dengan komponennya.
Menanggapi hal itu, Michael C. Tanadhi, selaku Head Sales & Promotion KMI angkat bicara.
Ia berujar, saat ini Kawasaki masih belum punya rencana untuk mengatrol harga motor mereka di Tanah Air.
“Sejauh ini belum ada keputusan apa-apa soal itu,” ujar kepada GridOto.com melalui pesan singkat (28/3/2020).
(Baca Juga: Demen Sama Kawasaki W Series? Ini Daftar Harganya Mulai W175, W175 TR, W250 hingga W800 Cafe)
Pria murah senyum ini pernah mengungkapkan, jika dibandingkan produk-produk lainnya, kontribusi motor gede (moge) terhadap seluruh penjualan Kawasaki tidak bisa dibilang besar.
“KLX 50 persen, W175 kisaran 15 sampai 20 persen, sisanya Ninja dan motor-motor lainnya,” jelas Michael kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Namun terkait melemahnya nilai tukar rupiah selama pandemi Corona ini, pihaknya lebih memilih untuk mengamati situasinya terlebih dahulu.
Sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk menaikkan harga kendaraannya.
“Untuk saat ini kami masih memantau perkembangan situasi saja,” pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR