GridOto.com - Produsen mobil asal Jepang, Mazda, dikabarkan bakal memberikan beberapa sentuhan baru pada CX-5 untuk pasar Eropa tahun ini.
Salah satunya dengan menanamkan sistem baru di mesinnya dan memberikan ubahan ringan pada bagian interiornya.
Melansir Autocar.co.uk, jika kinerja mesin terbaca ringan, sistem baru tersebut akan menonaktifkan dua silinder mesinnya secara otomatis untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.
Tidak hanya itu, gas emisi yang dihasilkan juga diklaim menurun hingga 8 persen berdasarkan pengukuran WLTP.
(Baca Juga: Video Mazda CX-5 OEM Look, Modal Rp 200 Juta Jadi Street Racing)
Sebenarnya teknologi seperti itu sudah digunakan Mazda sejak 2019 lalu yang disematkan pada mesin SKYACTIVE-X.
Mazda menamai teknologi tersebut Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI).
SPCCI merupakan sistem komputer untuk menentukan waktu percikan busi yang paling dekat dengan kondisi kompresi terbaik untuk pembakaran.
Sementara di Indonesia, hampir seluruh model yang dipasarkan Mazda saat ini seperti Mazda2, Mazda3, CX-30, CX-5, hingga CX-9 masih menggunakan mesin dengan teknologi Skyactive-G.
(Baca Juga: Mesin Revolusioner ini Belum Dipasang di Mazda3 Versi Indonesia)
Mesin revolusioner SKYACTIVE-X belum bisa dinikmati konsumen Tanah Air, lantaran bahan bakar yang tersedia belum ada yang cocok atau sesuai dengan kriteria pada mesinnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Autocar.co.uk |
KOMENTAR