GridOto.com - Sleeper Bus atau bus dengan fasilitas kursi penumpang selonjoran ala tempat tidur memang telah lama dinikmati masyarakat.
Konsep ini menawarkan keunggulan dari sisi kenyamanan, khususnya untuk perjalanan jarak jauh.
Meski begitu, muncul kekhawatiran mengenai sisi keamanannya bagi para penumpang.
(Baca Juga: Pemerintah Harus Tindak Tegas Bus Bertempat Tidur, Kenapa Bisa Begitu?)
Budiyanto, selaku Pemerhati Masalah Transportasi mengungkapkan, kursi penumpang berbentuk tempat tidur perlu dikaji ulang pemerintah, karena keamanan dan keselamatan penumpang masih dipertanyakan atau harus sesuai dengan UU No. 22 tahun 2009 LLAJ.
"Pendapat saya, pelarangan mungkin sifatnya sementara sambil untuk memenuhi persyaratan yang lain. Seperti misalnya masalah kursi untuk tidur, rancangannya harus disesuaikan untuk aspek keamanan dan keselamatan, baik penumpang maupun pengemudi," kata Budiyanto kepada GridOto.com di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Namun, pendapat berbeda justru dilontarkan Sony Susmana, selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Menurutnya, Sleeper Bus aman-aman saja asalkan standar keamanannya dipenuhi.
(Baca Juga: Sopir Bus Rawan Terpapar Virus Corona, Terminal Harus Sediakan Fasilitas Ini)
"Posisi penumpang di dalam kabin Sleeper Bus itu bisa berbeda-beda. Jadi saat bus mengalami insiden atau tabrakan, yang penting aspek safety di bus terpenuhi," ujar Sony, Jumat (27/3/2020).
"Keamanan penumpang juga bergantung pada faktor pengemudi, dimensi kendaraannya, ruangan yang tersedia dan kondisi penumpang yang sadar atau sedang tertidur," tambahnya lagi.
Lebih lanjut Sonny menjelaskan, yang membuat bahaya itu bukan dari posisi kursi dari sleeper bus, melainkan pada saat penumpang dalam posisi tertidur.
Karena tingkat kewaspadaannya menjadi berkurang.
(Baca Juga: Sleeper Bus Dianggap Tak Layak Jalan Oleh Pemerhati Transportasi, Laksana Angkat Bicara)
"Penumpang yang sedang tidur memang kewaspadaannya lagi kosong. Karena posisi duduk ataupun tidur selonjor, semua berpotensi fatality saat kecelakaan. Seperti cidera, patah tulang bahkan meninggal dunia kalau tidak siap," terang Sony lagi.
"Jadi yang bikin bahaya atau tidak aman itu bukan posisi kursi di Sleeper Bus, tapi lebih karena penumpang yang tertidur saat terjadi tabrakan," tuturnya.
Sony menambahkan, masalah keamanan kursi di Sleeper Bus, juga harap dilihat dari sumber datangnya insiden yang bisa mengancam keamanan penumpang.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR