Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Simak Yuk Sejarahnya Lampu Sein, Kenapa Punya Panggilan Riting?

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 22 Maret 2020 | 20:06 WIB
Lampu sein All New Honda BeAT 2020
Rianto Prasetyo
Lampu sein All New Honda BeAT 2020

GridOto.com - Lampu sign yang umumnya disebut lampu sein, lampu sen, atau riting memang jadi komponen yang vital untuk keselamatan berkendara.

Jangan sampai deh kecelakaan antara pengguna jalan akibat belok enggak pakai lampu sein!

Sayangnya masih banyak yang menyepelekan fungsi lampu sein, dari asal belok saja tanpa menyalakan lampu sein, atau paling parah lampu sein kiri tapi beloknya ke kanan, hehehe...

Kata sein diserap oleh masyarakat Indonesia dari bahasa Inggris, sign yang berarti tanda.

(Baca Juga: Waspadai Lampu Sein Tidak Menyala Saat Riding, Ini Penyebabnya)

Sedangkan riting adalah Bahasa Jawa untuk sein yang diserap dari bahasa Belanda, richting yang berarti arah. 

Nah sekalian deh GridOto.com ceritain sejarahnya lampu sein, disimak ya!

Ternyata, pada peralihan abad ke-18, mobil berbahan bakar bensin sudah banyak karena dinilai lebih cepat dari tenaga kuda.

Namun meski bergerak lebih cepat dan efisien, penggunaan mobil sering menimbulkan kecelakaan terutama pada saat ditikungan.

Mofler.com

Mulai dari tahun 1920-an beberapa produsen kendaraan di Jerman mulai menciptakan lonceng dan peluit uap.

Lonceng tersebut dipasangkan pada kendaraan produksi mereka dan berfungsi sebagai tanda untuk berbelok.

Jika lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan.

Jika lonceng berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri.

Dulu sebelum ada lampu sein, orang biasanya menggunakan kode tangan
Shorpy.com
Dulu sebelum ada lampu sein, orang biasanya menggunakan kode tangan

Namun ternyata, penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena ramainya aktivitas lalu lintas.

Bunyi lonceng justru membingungkan pengguna mobil lainnya karena bersahut sahutan.

Oleh karena itu, bunyi lonceng menjadi tidak jelas.

Maka dari itu pada tahun 1930-an dibuatlah sebuah alat indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan belakang mobil.

lampu sein lawas yang nongol dari samping bodi mobil
kaskus.co.id
lampu sein lawas yang nongol dari samping bodi mobil

Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang telah tersambung dengan lampu indikator.

Alat inilah yang dinamakan lampu sein dan masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan kendaraan lainnya.

Jadi begitu ceritanya Sob... Jangan lupa pakai lampu sein ya kalau mau belok!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Chery J6 Edisi Batik Cuma Ada Satu di Indonesia, Enggak Semua Orang Bisa Punya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa