GridOto.com - Suka motor sport tapi suka dengan desain Vespa atau skuter Italia? Nah Suzuki SW-1 ini mungkin jadi jembatan antara keduanya.
Suzuki SW-1 ini hanya dikeluarkan untuk pasar Jepang (Japan Domestic Model/JDM) pada tahun 1992.
Pantas saja kalau jarang banget lihat motor kayak begini di jalanan ya?
Nah GridOto akan cerita soal motor unik ini, yuk mariii disimak sampai habis artikelnya.
(Baca Juga: Lucu Juga Nih Suzuki Address Versi Tahun 1987, Mesin Masih 2-tak, Bobotnya Cuma 62 Kg!)
Suzuki SW-1 punya basis mesin 250cc dari GN250 yang diaplikasikan ke banyak motor Suzuki lain seperti Suzuki GZ250, TU250, hingga yang paling dikenal di Indonesia jelas Suzuki Thunder 250.
Mesinnya jelas berkubikasi 250cc yang punya daya hingga 20 dk dan torsi 21 Nm plus dibekali sistem SOHC namun menggunakan 4 klep.
Jangan keliru menyangka motor ini punya dua silinder karena ada dua knalpot di kiri dan kanan.
Itu karena motor ini mengadopsi teknologi Twin Swirl Combustion Chamber (TSCC) dan punya dua outlet lubang knalpot.
Tapi apakah motor ini pantas disebut motor sport? Nah ini yang bisa bikin kamu bingung. Sebenarnya motor ini genrenya apaan ya?
Sisi sport dan aura motor bebek dari motor ini masih bisa dilihat dari setengah bagian depannya.
Mesinnya tegak plus pakai oil cooler, desain lampu depan bulat retro yang bikin jadi mirip Honda C70, sokbreker teleskopik, ada bagasi tipu-tipu yang seperti tangki bensin hingga area setang dan panel instrumennya yang khas motor laki.
Lucunya, motor ini pakai sayap di kiri kanan bagaikan motor bebek.
Tapi kalau sudah desain ke belakang, motor ini lebih cocok kalau disebut sebuah skuter dengan bodi serba membulat.
Benar-benar enggak ada elemen lancip di bagian buritan dari Suzuki SW-1.
Jok dan dek belakang buat boncenger bikin kamu teringat dengan Vespa!
Sistem penggeraknya juga enggak pakai rantai, tapi pakai belt.
Ukuran ban depan dan belakangnya sama-sama enggak lazim, depan pakai pelek 16 inci, sedangkan yang belakang 15 inci.
Dengan bobot kering sampai 183 kg, Suzuki SW-1 memang tergolong motor yang bongsor karena bodinya saja full pelat.
Makanya, meski dibekali mesin turunan motor sport yang punya performa lumayan, larinya cuma mentok di angka 115 km/jam.
Tapi pakai motor kayak begini sih ngapain juga ngebut, mending pelan-pelan saja biar dilihatin sama orang. Hehehe...
Sekadar informasi, motor ini harganya cukup tinggi waktu peluncurannya tahun 1992 lalu yaitu di angka 600 ribu Yen yang setara dengan Rp 57 jutaan.
Dengan kombinasi desain campur aduk anti mainstream dan harga yang tergolong tinggi, motor ini jadi produk gagal dan enggak banyak yang beli.
Makanya, populasinya cukup jarang terlihat dan sukses jadi buruan kolektor motor bertema retro vintage.
Hmmm... Ada yang punya enggak ya di Indonesia?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Motorcyclespecs.co.za |
KOMENTAR