GridOto.com - Oli mesin diesel dan oli mesin bensin mempunya kandungan yang berbeda.
Hal ini karena kebutuhan akan pelumasan di bagian dalam mesin berbeda.
Selain itu bahan bakar yang digunakan juga pastinya berbeda dan itu yang membuat oli mesin diesel dan oli mesin bensin dibuat berbeda.
Standarisasi kedua jenis oli tersebut ada perbedaan.
"Sebagai contoh, untuk oli mesin bensin pakai standarisasi American Petroleum Insitute (API) berawalan huruf S seperti SJ, SL, SM sampai SN," buka D. Wahyu Bawono, Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia.
(Baca Juga: Oli Mesin PTT Ada Varian Viskositas 0W-30, Ini Keunggulannya)
Sementara untuk mesin diesel standarisasi API menggunakan huruf awalan C seperti CJ, CI-4, CJ-4 sampai CK-4.
Dalam beberapa kandungan, oli mesin diesel heavy duty memiliki kelebihan seperti kadar detergen atau pembersih mesin yang lebih tinggi dan kandungan Total Base Number (TBN) yang juga tinggi.
TBN adalah satu jumlah ukuran kadar basa (alkali) untuk menetralkan kadar asam dari proses pembakaran.
Sebagaimana kita ketahui, kadar asam pada proses pembakaran diesel sangat jauh lebih tinggi.
Lalu apakah bisa oli mesin diesel heavy duty digunakan untuk mesin bensin?
"Mungkin yang banyak diharapkan dari penggunaan oli mesin diesel heavy duty di mobil bensin adalah kandungan detergen dan TBN yang tinggi," tambahnya.
(Baca Juga: Filter Oli Mesin Baru Dituang Oli, Ada Manfaatnya Enggak Sih?)
"Namun, ketika itu diaplikasikan berlebihan juga enggak baik karena mobil bensin modern sekarang memiliki teknologi untuk mengontrol pembakaran lebih baik dibanding mesin diesel seperti truk," sebutnya.
Hasil pembakaran mobil bensin pastinya jauh lebih baik sehingga tingkat detergen yang terlalu tinggi menjadi tidak efektif.
"Lebih baik dihindari penggunaan oli mesin khusus diesel heavy duty karena belum tentu cocok dan berisiko," sebutnya lagi.
"Akan tetapi bila dalam spesifikasi di botol oli terdapat standarisasi untuk oli mesin bensin, baru bisa digunakan," tutup Bawono.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR