GridOto.com - Tindakan membuka kaca jendela saat mobil melaju kencang masih sering dilakukan oleh pengendara.
Terlebih bagi mobil yang tidak memiliki sistem pendingin udara mumpuni seperti AC (Air Conditioner).
Padahal, hal tersebut dapat menyebabkan laju mobil tidak stabil, hilang kendali, hingga menyebabkan kecelakaan.
Eko Reksodipuro, selaku Managing Director dari DSD Road Safety Consultant mengatakan, tindakan membuka kaca ketika mobil berjalan sangat berhubungan dengan gaya aerodinamika.
(Baca Juga: Street Manners: Ingat Sob, Jangan Pakai Sandal Apalagi )
"Safety itu harus bisa dianalogika oleh semua orang, biasanya orang membuka kaca untuk memberikan udara dari luar mobil masuk, padahal pengendara bisa mengaktifkan sistem sirkulasi udara untuk memasukkan udara segar," ujar Eko, Rabu (11/3/2020).
"Jadi dibukanya kaca, akan mengganggu gaya aerodinamika dari mobil yang sedang berjalan cepat melawan angin dari arah depan, Ibaratnya seperti di pesawat kan tidak boleh membuka jendela karena tekanan angin yang kencang bisa masuk," jelasnya lagi.
Eko mengungkapkan, membuka kaca jendela mobil dikatakan aman jika kecepatan mobil masih di bawah 60 km/jam.
"Kalau city driving dibawah 60 km per-jam sih masih aman, tapi jika membuka kaca pas kecepatan 60 kilometer ke atas sangat berpotensi mengalami hal fatal, mulai dari laju mobil menjadi goyang, akibatnya bisa hilang control hingga tabrakan," terang Eko.
(Baca Juga: Street Manners: Tips Pilih Lokasi Parkir yang Aman buat Anda)
Ia menambahkan, kejadian fatal akibat human error tersebut lebih berpotensi di jalan bebas hambatan atau jalanan di dataran tinggi.
"Di jalan berlembah atau jalan Tol tekanan angin akan lebih kencang, apalagi kalau kecepatan mobil 100 kilometer lebih, sudah pasti goyang itu. Karena kekuatan tekanan angin ini begitu luar biasa," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR