GridOto.com - Italia mengkarantina beberapa wilayah 'red zone' untuk mencegah meluasnya wabah virus Corona yang sekarang ini mengancam dunia.
Warga yang akan keluar masuk harus mengikuti prosedur ketat dan karantina untuk memastikan bebas dari virus Corona.
Selain markas Valentino Rossi di Tavullia, markas Yamaha Racing baik MotoGP dan World Superbike di Lesmo, Lombardy termasuk wilayah yang terisolasi.
Bagaimana Yamaha Eropa tetap menjalankan kompetisi balap MotoGP dan World Superbike padahal markasnya diisolasi?
(Baca Juga: Alasan Suzuki Tinggalkan Mesin V4 Lalu Pakai Mesin Inline 4 Saat Balik ke MotoGP)
Andrea Dosoli, Yamaha Motor Europe Road Racing Manager, punya jawaban khususnya untuk World Superbike, seperti dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.com.
"Di Lombardy, kami punya markas untuk riset dan pengembangan, sementara balapan basisnya tergantung timnya, tim Pata Yamaha di Inggris, sementara GRT Yamaha di Terni, dan Ten Kate di Belanda. Saat ini, kami bisa menggabungkan semua pengembangan dan suplai material," ungkapnya.
Jadi pembalap dan sebagian kru tidak berada di wilayah terisolasi, sehingga tetap bisa balapan.
Sempat ada kekhawatiran karena pembalap asal Turki, Toprak Razgatlioglu, sempat tinggal di Italia.
(Baca Juga: Jika Banyak Balapan Batal, MotoGP Siap Gelar 2 Balapan dalam Sepekan)
Tapi Andrea Dosoli memastikan Toprak sedang berada di negara asalnya, Turki, jadi tidak masalah.
Soal logistik cukup dikhawatirkan tapi Yamaha terus melakukan pemantauan agar semua logistik tidak tertahan di Italia.
Untungnya setelah balapan di Australia, motor dan berbagai perlengkapan langsung dibawa ke Barcelona setelah seri Qatar dibatalkan, setelah itu akan dibawa ke Jerez untuk balapan.
Jadi aman karena tidak dibawa pulang ke Italia.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Corsedimoto |
KOMENTAR