GridOto.com - Daya beli masyarakat Indonesia akan kendaraan roda empat dalam setahun terakhir bisa dibilang sedang menurun.
Meski begitu, industri otomotif roda empat Indonesia justru tumbuh dalam bidang ekspor atau pengiriman ke negara lain.
Putu Juli Ardika, selaku Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menuturkan, pertumbuhannya bahkan mencapai 25 persen.
Adapun segmen kendaraan komersial menjadi penyumbang terbesar atau yang paling banyak dikirimkan ke negara lain.
(Baca Juga: Hingga Februari 2020, Ekspor Isuzu Traga ke Filipina Capai 800 Unit)
"Penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri tahun kemarin memang turun sekitar 10 persen. Tapi ekspor naik 25 persen, yang mana unit yang diekspor kebanyakan dari kendaraan komersial," ujar Putu beberapa waktu lalu saat menghadiri GIICOMVEC 2020.
Menurut Putu, kedepannya Indonesia akan menjajaki Australia sebagai negara tujuan ekspor selanjutnya.
"Hal ini sedang kami jajaki, dimana Pak Menperin juga sedang berupaya bertemu principal untuk perizinan. Kemungkinan yang banyak di ekspor adalah kendaraan komersial seperti truk dan double cabin," jelas Putu, pada Jumat (6/3/2020).
Selain itu, ia mengungkapkan alasan kendaraan komersial berperan penting dalam bisnis ekspor, jika dibandingkan dengan kendaraan penumpang.
(Baca Juga: Corona Berdampak Pada Ekspor dan Impor Barang, Begini Kata Asosiasi Truk)
"Kalau kendaraan penumpang harus ada perubahan produksi, karena di Australia permintaan paling banyak itu SUV dan Sedan," ungkap Putu.
"Sedangkan di dalam negeri, skala produksi paling banyak adalah jenis MPV. Nah, ini yang musti diorientasi dulu untuk ekspor ke sana," tuturnya.
Saat ditanya mengenai merek apa saja yang bakal terlibat dalam kegiatan ekspor tersebut, Putu belum bisa membeberkannya secara detail.
"Kami baru rencana buat ke Australia dulu, buat merek kami belum bisa pastikan meski beberapa sudah kami list," papar Putu lagi.
"Tapi kebanyakan pasti merek Jepang. Karena Jepang yang paling banyak investasi di sini," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR