GridOto.com - Meskipun sama-sama berbasis aplikasi dan menonjolkan fleksibilitas, ada beberapa perbedaan mendasar dari sistem ride hailing dan car sharing.
Karena itu, sedikit tidak tepat jika mengatakan bahwa aplikasi car sharing seperti Share Car merupakan kompetitor dari aplikasi ride hailing seperti Gojek dan Grab.
Hal tersebut dikatakan Jany Chandra, Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), perusahaan induk Share Car, dalam perbincangan santai dengan GridOto.com.
“Kalau ride hailing itu kan istilahnya kita ‘menumpang’ karena ada driver-nya, sedangkan kalau car sharing itu experience-nya seperti kita punya mobil sendiri,” buka Jany.
(Baca Juga: Blak-blakan Share Car: Tidak Mau 'Jago Kandang,' Share Car Targetkan Ekspansi di Bali dan Kota Besar Lainnya)
“Dari mulai buka pintu, lalu nyetir sendiri ke tempat beraktivitas, lalu setelah selesai kembali lagi ke tempat semula,” jelasnya.
“Beberapa pelanggan kami juga mengatakan, car sharing lebih nyaman karena mereka tidak perlu khawatir diajak ngobrol oleh driver,” timpal Litta Marchella, Strategic Marketing Head Share Car yang juga hadir dalam perbincangan santai ini sambil tertawa.
Selain itu, baik car sharing maupun ride hailing juga memiliki keunggulan masing-masing.
Misalnya, ride hailing cocok untuk orang yang hanya ingin pergi dari titik A ke titik B, atau mereka yang tidak bisa mengendarai mobil maupun motor.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR