GridOto.com - Dalam urusan berkendara, memang harus mengedepankan faktor safety dan tertib aturan berlalu lintas.
Namun selain itu, pengendara motor juga harus memikirkan aspek lain yaitu logic riding.
Menurut Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), logic riding bukanlah sebuah teknik khusus tertentu dalam berkendara.
"Logic riding ini bukan teknik-teknik tertentu, tapi penggunaan logika atau akal sehat demi keselamatan berkendara. Jadi enggak cuma safety riding aja," sebut Jusri.
(Baca Juga: Street Manners: Ini Bahayanya Jika Motor Nekat Melintasi Jalan Layang Non Tol Casablanca)
Jusri menerangkan, contoh penerapan logic riding dapat diterapkan dalam kondisi cuaca buruk seperti angin kencang atau hujan deras.
"Dalam kondisi angin kencang apalagi di jalan yang berada di wilayah ketinggian. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan motor, karena semakin cepat laju motor maka akan semakin mudah hilang keseimbangan," ujar Jusri kepada GridOto.com.
"Kemudian juga, semakin deras angin yang menerpa pengendara, bisa membuat motor tidak stabil. Jadi secara logika pengendara bisa berhenti di tempat aman atau menurunkan kecepatan motor sehingga laju motor lebih terkendali ketika terkena angin kencang," terangnya kepada GridOto.com.
Jusri menyebut, jika cuacanya lebih ekstrim lagi seperti hujan badai pengendara sebaiknya menunda perjalanan.
(Baca Juga: Street Manners: Perhatikan Dua Hal Ini Agar Lampu Aftermarket Tidak Membutakan Pengendara Lain)
"Apabila kondisinya hujan badai, pengendara lebih baik menunda perjalanan sampai badai hilang atau reda, karena hal ini lebih masuk akal dan aman dibanding melanjutkan perjalanan," ungkap Jusri.
Mengenai berapa kecepatan yang aman dalam kondisi tersebut, Jusri menambahkan, hal itu bergantung pada kondisi cuaca yang dialami pengendara di jalan.
"Hal itu tidak bisa diukur, karena pengendara yang lebih tahu kondisi cuaca di jalan, saat itu," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR