GridOto.com - Apakah Anda tahu perbedaan antara Suzuki XL7 dengan Suzuki XL-7?
Perbedaan antara Suzuki XL7 dengan Suzuki XL-7 cuma dibedakan oleh sebuah tanda hubung (-).
Padahal perbedaan Suzuki XL7 dengan Suzuki XL-7 lebih dari sekadar tanda baca lho.
Ini karena Suzuki XL7 dan Suzuki XL-7 adalah dua jenis mobil yang berbeda.
Kalau Suzuki XL7 adalah versi crossover SUV dari Suzuki Ertiga generasi kedua (NC).
(Baca Juga: Tanggapan Suzuki Mengenai Fenomena Diskon Sebelum Launching Buat XL7)
Gampangnya, Suzuki XL7 adalah Suzuki Ertiga yang dibuat bergaya seperti SUV.
Tak heran, platform dan mesin yang dipakai Suzuki XL7 sama persis dengan Suzuki Ertiga.
Nah, kalau Suzuki XL-7 masuk dalam kategori Medium SUV.
Suzuki XL-7 ini adalah versi panjang dari Suzuki Vitara atau Suzuki Escudo generasi kedua (FT/GT).
Suzuki XL-7 yang diluncurkan 1998 ini bodinya lebih panjang sekitar 45 cm dibanding Suzuki Vitara/Escudo.
(Baca Juga: Suzuki XL7 Meluncur Akhir Pekan Ini, Begini Tanggapan Toyota)
Kalau ditotal panjang Suzuki XL-7 mencapai 4.575 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.740 mm.
Bandingkan dengan Suzuki XL7 yang punya panjang 4.445 mm, lebar 1.775 mm, dan tinggi 1.700 mm.
Suzuki XL-7 juga dibekali mesin yang lebih besar, yaitu enam silinder konfigurasi V alias V6.
Kalau Suzuki XL7 memakai mesin 4-silinder 1.500 cc yang tenaga maksimumnya sekitar 103 dk.
Nah, mesin V6 Suzuki XL-7 ada dua jenis, yaitu 2.700 cc (H27A) dan 2.500 cc (H25A).
(Baca Juga: Ada 8 Varian Warna Suzuki XL7, Mana yang Paling Keren?)
Suzuki XL-7 bermesin 2.500 cc dengan tenaga 159 dk cuma dipasarkan di Indonesia.
Oh ya, nama jualan Suzuki XL-7 di Indonesia adalah Suzuki Grand Escudo XL-7 sedang di beberapa negara lain ia dikenal sebagai Suzuki Grand Vitara XL-7.
Suzuki Grand Escudo XL-7 itu dirilis pertama kali di Indonesia pada 19 Juli 2003 dalam acara 12th Gaikindo Auto Expo yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Waktu itu, Suzuki Grand Escudo XL-7 ini diberi julukan "Escudo Xtra Long".
Sayangnya, Suzuki Grand Escudo XL-7 kurang laris di Indonesia dan cuma dijual sampai 2006 saja.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR