GridOto.com- Tanggapan produsen motor yang tergabung dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) hampir seragam.
Mereka mendukung adanya kajian dan wacana agar motor bisa masuk tol.
Namun demikian, dengan alasan keselamatan di jalan, semua pabrikan yang ditanyakan Gridoto.com memberikan syarat yang sangat ketat.
"Jangan asal boleh saja, tapi harus ada kajian yang mendalam dampak baik buruknya. Motor masuk tol bukanlah sesuatu yang baru dan sudah banyak diterapkan di negara lain," ungkap Yohan Yahya, Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
(Baca Juga: Wacana Motor Masuk Tol, Direktur IMI: Secara Aturan Memang Boleh)
Kentaro Takeshita, Division Marketing Head Kawasaki Motor Indonesia (KMI) sangat mendukung adanya wacana ini.
"Kami berharap motor ini bisa digunakan di jalan tol agar pengendara pun merasa sensasi performa dari kendaraannya," tegas Kentaro.
Sutarya, Direktur Sales PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing(YIMM) mengaku sudah berbicara kepada AISI agar pemerintah mempertimbangkan ijin sepeda motor boleh masuk tol.
Alasannya, pertama agar dukungan sepeda motor sebagai sarana transportasi dan mobilitas lebih maksimal.
Kedua menggerakkan antusias bikers bahwa bersepeda motor itu mengasyikan. Selain transportasi juga rekreasi.
"Ketiga industri sepeda motor dapat tumbuh," sebut Sutarya.
Namun demikian baik Yohan, Kentaro maupun Sutarya menyebutkan adanya persyaratan untuk bisa masuk ke tol.
"Adanya pembatasan kapasitasnya," jelas Kentaro.
Sutarya mengajak stake holder terkait beberapa hal untuk didiskusikan.
Misalnya soal regulasi, batasan kapasitas mesin, apakah minimal 150 cc atau 250 cc.
Begitu juga dengan ruas khusus sepeda motor, kecepatan minimal-maksimal dan biaya.
Sayangnya, saat di konfirmasi, AISI sebagai organisasi yang menaungi produsen sepeda motor hingga tulisan ini diturunkan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan GridOto.com.
Begitu pula dengan PT Astra Honda Motor yang menjadi produsen motor nomor satu di Indonesia diam tidak berkomentar.
Mmmmmmm...
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR