GridOto.com - Pemerintah terus menggalakkan kampanye anti-ODOL (Over Load and Over Dimension), untuk menekan angka kecelakaan di jalan.
Beberapa APM kendaraan niaga di Indonesia turut mendukung kebijakan ini.
Tak terkecuali PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), APM yang menaungi Mitsubishi Fuso di Indonesia.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyediakan truk modifikasi, untuk mampu menampung lebih banyak muatan.
(Baca Juga: Daftar Harga Lengkap Suzuki Carry Pick Up Bekas, Mulai Rp 50 Juta, Cocok Nih Buat Pengusaha!)
"Berkaitan dengan regulasi pemerintah untuk memerangi ODOL, di 2021 bebas ODOL. Kami harus memenuhi kebutuhan konsumen dengan kendaraan yang lebih besar tapi tetap sesuai standar," ucap Duljatmono, Sales and Marketing Director KTB.
Dengan mengusung nama Custom Tailored Truck (CTT), Mitsubushi Fuso siap membantu konsumen menyesuaikan kebutuhannya.
Presiden Direktur KTB, Atsushi Kurita, menyebut ubahan yang disediakan KTB bersifat minor, sehingga tidak mengubah main spec dari produk yang dimodifikasi.
"Misalnya truk tangki Pertamina, itu mereka mempunyai spesifikasi khusus kayak knalpotnya dipindah ke samping atau ke depan. Hal seperti itu bisa disesuaikan," ucap Kurita.
(Baca Juga: Bocoran Peserta Pameran Otomotif di Kemayoran, Ada Merek Bar)
Menurut Kurita, CTT ini sangat populer dan biasa dilakukan di negara lain, seperti misalnya di Jepang.
Konsumen juga tak perlu khawatir soal perizinan dan uji laik jalan dari modifikasi tersebut, karena semuanya sudah dicover oleh KTB.
"Untuk uji tipe pasti dibantu oleh kami, karena modifikasi ini dilakukan oleh KTB," jelasnya.
"Ini small development, bukan major development. Jadi ini kebutuhan perubahan untuk mengakomodasi kebutuhan pasar. salah satu yang sudah kami lakukan adalah saat kami melakukan perubahan varian untuk model yang lebih panjang," tambahnya.
(Baca Juga: Jembatan 'Ramayana' Dibongkar Untuk Genjot Pembangunan Tol Layang Pettarani, Target Selesai September 2020)
"Yang harus uji tipe lagi adalah ubahan seperti tenaga mesinnya berubah, itu harus registrasi baru. Atau GVW-nya berubah, itu harus uji lagi," tutupnya.
Soal harga, Duljatmono menyebut banderol yang ditawarkan relatif terjangkau bagi konsumen.
Tapi, ia enggan menyebut secara detail berapa biaya yang diperlukan.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR