GridOto.com - Salah satu komponen dalam pendinginan mesin adalah radiator.
Selain sebagai tempat pelepasan panas, radiator juga berfungsi untuk tempat memasukkan air.
Tutup radiator sendiri juga diciptakan enggak sembarangan.
Karena terus terpapar panas, maka tutup radiator akan rusak terutama pada bagian karet.
Walau terlihat sama, namun tutup radiator memiliki kode tersendiri, salah satunya yakni kode kekuatan tekanan yang bisa dihasilkan oleh tutup radiator itu sendiri.
(Baca Juga: Selain Gasket, Hal Ini Bisa Bikin Air Radiator Masuk ke Ruang Bakar)
"Jadi kalau rusak, tutup radiator enggak boleh asal diganti dengan tekanan yang berbeda," buka Januadi, Technical Service Trainer Volkwagen PT Garuda Mataram Motor (GMM).
"Terlebih dengan ukuran tekanan yang lebih kecil karena akan berisiko mengganggu kinerja pendinginan mesin," tambahnya.
Sebagai contoh, tutup radiator standar bertekanan 1,6 bar, bila diganti dengan ukuran lebih tinggi maupun lebih rendah maka akan berisiko bagi mesin
Karena bila pengganti tutup radiator memiliki ukuran tekanan lebih rendah maka air radiator akan cepat menguap dan gejala overheat juga akan semakin cepat.
"Jika terlalu kecil akan sering top up air radiator, cairan cepat berkurang, overheat dan mesin mudah rusak pastinya," bebernya.
Pun demikian dengan mengganti tutup radiator dengan ukuran lebih besar.
(Baca Juga: Biaya Perbaikan Kerusakan Akibat Air Radiator Masuk ke Ruang Bakar)
"Kalau tekanan tutup radiator yang dipakai melebihi standar maka kemungkinan terjadi over pressure di dalam sistem pendingin," sebut Indra Kusumah Setiawan, Service Manager Mitsubishi Arista Kalimalang.
"Malahan kalau terlalu tinggi tekanan tutup radiator, maka bisa menyebabkan selang radiator pecah," sebutnya lagi.
Jadi ada baiknya, bila mengganti tutup radiator dengan yang baru pastikan tekanan tutup radiator sesuai dengan keadaan standar.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR