Gridoto.com – Mencuci mobil mungkin sudah menjadi hal yang biasa saja bagi sebagian besar orang.
Namun, tahukah Anda teknik mencuci mobil yang salah justru dapat merusak lapisan cat mobil?
Jika mencuci mobil dilakukan dengan cara tidak tepat, maka debu, pasir dan kotoran dapat menimbulkan baret halus atau swirl marks pada permukaan bodi mobil.
Gridoto.com mendapatkan kesempatan untuk berbincang soal ini dengan Christian Revel Setiono, Managing Director Crystal Gloss Auto Protection di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara (5/2).
Yang perlu Anda persiapkan pertama-tama adalah dua buah ember.
Keduanya sama-sama diisi campuran air dan shampo mobil.
(Baca Juga: Elektroda Busi Terkena Air Apa Masih Bisa Digunakan? Begini Jawabannya)
Untuk mencuci Anda dapat menggunakan sebuah spons pencuci mobil.
Namun, Christian lebih menyarankan menggunakan sarung tangan khusus mencuci mobil atau car wash gloves.
“Supaya bodi kendaraan tidak gampang baret, tapi dengan car wash gloves bukan berarti aman total,” tambahnya.
Satu ember difungsikan sebagai ember sampo dan yang lain digunakan sebagai ember bilas.
“Kenapa kita pakai dua ember? Supaya kita memastikan gloves sebisa mungkin tetap steril, pasir-pasir terlepas semua di ember bilas,” terang Christian.
Teknik pencucian yang benar adalah spons atau sarung tangan mesti dibilas terlebih dahulu di ember bilas, baru kemudian dicelupkan ke ember sampo dan dipakai lagi ke bodi mobil.
(Baca Juga: Kena Macet di Jalan Menanjak Pakai Mobil Matik? Begini Cara yang Benar)
Langkah pencucian diawali dengan membilas mobil dengan air agar kotoran dan debu dapat terlepas dari bodi mobil.
Kemudian, bagian terkotor pada kendaraan seperti velg dan kurang lebih 1/4 bodi bagian bawah, disampokan terlebih dahulu.
Setelah bagian bawah mobil sudah dishampokan seluruhnya, mobil kembali dibilas dengan air.
Ganti isi kedua ember dengan yang baru dan kini sampokan seluruh bodi mobil secara menyeluruh.
Langkah terakhir adalah membilas mobil dengan air hingga bersih dan keringkan menggunakan kain microfiber.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR