GridOto.com - Terancam virus corona, China ingin bertukar jadwal dengan Rusia dalam penyelenggaraan Grand Prix F1.
Namun rencana tersebut dengan tegas ditolak oleh pihak promotor GP Rusia.
Virus corona yang terus meluas dan telah menelan banyak korban membuat Federasi Otomotif Internasional (FIA) berencana membatalkan GP China pada ajang F1 2020.
Perkembangan terbaru saat ini, korban meninggal akibat terjangkit virus corona telah mencapai 493 orang.
Sementara itu, dugaan infeksi dilaporkan sudah mencapai lebih dari 14.562 kasus.
(Baca Juga: Terancam Virus Corona, Bos tim Red Bull Tunggu Keputusan FIA Soal Penyelengaraan F1 China)
World Health Organization (WHO) pun telah mengeluarkan status darurat kesehatan internasional terkait virus ini.
Menanggapi hal tersebut, FIA berencana membatalkan balapan F1 di China yang sejatinya telah dijadwalkan akan berlangsung pada 19-21 April mendatang.
FIA menegaskan bahwa prioritas utama mereka adalah untuk melindungi keselamatan komunitas motorsport global dan masyarakat luas.
Di sisi lain, panitia GP China tak mau begitu saja menerima rencana pembatalan FIA.
(Baca Juga: Inilah Mobil Baru Formula E Untuk Musim Kompetisi 2020-2021)
Mereka memberi solusi dengan menawarkan pertukaran jadwal dengan GP Rusia yang diagendakan pada 25-27 September 2020.
Akan tetapi, pihak promotor GP Rusia dengan tegas menolak rencana tersebut.
"Tanggal grand prix disetujui oleh FIA pada Oktober lalu dan tetap tak akan berubah," ujar pernyataan promotor GP Rusia, Sochi Alexey Titov dikutip GridOto.com dari grandpx.news.
Jadwal balap Formula 1 2020 yang mencakup 22 seri balap memang sudah dirilis jauh sebelum virus Corona merebak.
Jika memang tidak ada solusi terkait penyelenggaraan GP China 2020, musim ini ajang balap F1 bakal hanya menggelar 21 seri saja.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | grandpx.news |
KOMENTAR