GridOto.com - Masuk dalam segmen sedan premium, Volvo S80 dibekali teknologi berupa sensor canggih yang bisa mengirimkan informasi kondisi kendaraan ke pengemudinya.
Namun adanya informasi tersebut, justru tak selalu dipahami pemilik Volvo S80, yang berujung timbulnya kerusakan karena faktor human error.
Oddo Harryson, selaku pemilik Vota Motor yang merupakan bengkel spesialis Volvo mengatakan, salah satu kasus human error yang biasa terjadi adalah masalah pemakaian bahan bakar.
"Pengguna yang baru memakai Volvo atau orang yang biasa siap pakai mobil gitu aja, kadang gak paham spesifikasi S80. Misalnya untuk bahan bakar minyak (BBM) sebenarnya S80 minimal pakai Shell V-Power atau yang bensin oktan 95, minimum banget Pertamax lah, tapi malah diisi Pertalite atau bahkan Premium," kata Oddo kepada GridOto.com, Kamis (30/1/2020).
(Baca Juga: Seken Keren: Tergolong Sedan Premium, Biaya Perawatan Volvo S80 Mulai Rp 200 Ribuan)
"Karena diiisi BBM yang gak sesuai, jangka panjangnya itu piston bisa rusak. Jangka pendeknya, BBM yang di bawah standar ini akan dibaca sensor yang dikirim ke ECU dan akhirnya ECU bisa rusak, karena ECU beroperasi tak sesuai standarnya," lanjutnya kepada GridOto.com.
Oddo juga mengungkapkan, Catalytic Converter juga bisa rusak akibat pemakaian BBM yang di bawah standar.
"Catalytic Converter itu fungsinya buat menekan emisi gas buang, jadi kualitas BBM yang gak sesuai ketentuan bakal merusak Catalytic Converter yang disitu ada sensor untuk membaca gas buang BBM," ujar Oddo lagi.
"Itu dampaknya konsumsi bensin jadi boros dan tenaga mobil juga lemot kalau masih nekat isi pakai Pertalite atau Premium," tuturnya.
Ia menambahkan, hal tersebut juga dapat membuat perawatan Volvo S80 jadi lebih ekstra.
(Baca Juga: Seken Keren: Menguak 'Kesaktian' Bodi Volvo S80 Menurut Bengkel Spesialis)
"Jadi pemakaian BBM yang tidak sesuai ini, bukannya lebih ngirit tapi pengeluaran pemiliknya malah lebih boros. Pertama, tadi konsumsi BBM makin boros karena pembakaran gak sempurna, lalu perawatan juga lebih ekstra karena banyak kerak atau kotoran di dalaman mesin," terang Oddo.
Ia menambahkan, untuk mengurangi dampak human error, bengkelnya siap memberikan edukasi ke pemilik yang masih awam soal fitur dan perawatan Volvo S80.
"Kasus human error lainnya yang pernah terjadi yaitu pas mesin bermasalah, sensor kemudian kirim message buat stop engine tapi karena pesannya bahasa Inggris mungkin drivernya gak ngerti, akhirnya mobil terus dipaksa jalan," sebut Oddo.
"Jadi bagi yang masih awam atau baru pakai Volvo kami siap kasih informasi soal pemahaman fitur, sensor, spesifikasi maupun perawatan Volvo S80 atau model lainnya," tutupnya.
(Baca Juga: Seken Keren: Punya Bodi 'Tank' dan Sederet Fitur Canggih, Harga Volvo S80 Bekas Kini Sudah Mulai Terjangkau)
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR