GridOto.com - Proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo dan Tol Yogyakarta-Bawen terus digencarkan, saat ini pemerintah tengah melakukan sosialisasi pada warga yang terkena dampak pembangungan tol.
Selain membicarakan pembebasan lahan, warga pun diberi wawasan tentang bagaimana tol tersebut akan dibangun dan manfaatnya.
Galih Alfandi selaku staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, memaparkan di tol Yogyakarta-Solo menerapkan pintu masuk tol ini berada di Tamanmartani, Kecamatan Kalasan.
Luasan tol ini adalah 5.991.441 m2 dengan memanfaatkan 2.906 bidang.
"Ada beberapa pintu masuk keluar, yakni di Purwomartani. Di sana ada simpang susun, tepatnya di dekat RS Pantirini. Selain itu ada juga di Bokoharjo, Maguwoharjo, UPN, Monjali dan Trihanggo," ujar Galih Alfandi, dikutip dari TribunJogja.com, Kamis (30/1/2020).
(Baca Juga: Trase Jalan Tol Yogyakarta-Solo Sudah Final, Tetap Lewat Selokan Mataram?)
Konstruksi yang digunakan ada elevated (melayang) dan atgrade (timbunan tanah).
Dijelaskannya, lebar jalan tol sendiri kurang lebih 23 meter. Sedangkan kebutuhan tanahnya mencapai 60 meter. Sehingga masih ada jarak sekitar 20 meter di kanan kiri tol.
"Tol ini akan dibagi menjadi empat lajur. Dan konstruksinya di ringroad nanti pakai tiang beton karena elevated. Termasuk di Selokan Mataram juga tolnya di atas selokan dengan diapit dua tiang beton," terangnya.
Saat ini juga masih dilakukan pembahasan tentang desain baru yang dipakai untuk seputaran Monumen Jogja Kembali.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR