GridOto.com – Kendati Xpander adalah Low MPV sukses di Indonesia, namun Mitsubishi tak mau berpuas diri.
Mereka tetap mencari penyegaran lain untuk menjaga atraktivitas Xpander di mata konsumen.
Jika tambahan fitur dan facelift dirasa sudah maksimal, maka tak ada salahnya menelurkan turunan lain yang bahkan berbeda genre-Xpander Cross.
Meski tetap dengan basis MPV, namun Xpander Cross punya detail yang berbeda termasuk di sisi teknikal.
Baca Juga: Ini Pilihan Pelek Orisinal Jepang Biar Xpander Cross Lebih Gagah
Ia lebih jangkung, mencapai 225 mm untuk jarak terendahnya (ground clearance) yang sekaligus membuatnya lebih tinggi dari Toyota Rush (220 mm), Daihatsu Terios (220 mm), bahkan Mitsubishi Pajero Sport (218 mm).
Sementara Mitsubishi Xpander cukup di 205 mm untuk varian Ultimate.
Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana stabilitas Xpander Cross dengan kolong setinggi itu? Nah, di artikel ini akan kami ulas lengkap.
Tak hanya faktor ground clearance, kami juga membahas hal lain seperti desain, performa, akomodasi, kenyamanan, dan tentu saja fitur.
Oke, kita mulai sekarang.
Secara desain, Xpander dengan Xpander Cross tidaklah seperti Honda Mobilio dengan Honda BR-V. Kedua Honda tersebut punya body style berbeda meski BR-V mengambil basis dari Mobilio.
Xpander Cross adalah Xpander biasa yang dipenuhi body-kit tambahan, roof rail, lampu-lampu LED, roda lebih besar, dan ground clearance lebih tinggi.
Tapi siapapun terutama penggemar Xpander tahu kalau Xpander Cross tetaplah sebuah Xpander namun dengan impresi lebih ke arah SUV.
Polanya sama dengan dulu Chevrolet merilis Spin Activ yang merupakan crossover-nya Spin dan Grand Livina X-Gear yang merupakan crossover-nya Nissan Grand Livina.
Bedanya, Spin Activ dan Grand Livina X-Gear ground clearance-nya sama saja dengan model basisnya.
Tapi apakah eksterior Xpander jadi tak berarti? Tidak juga.
Body-kit terutama di bagian bawah, dibuat dari material yang lebih tahan bentur jika terantuk kerikil atau batu di jalan.
Roof rail sebagai aksesoris standar juga terjamin kekuatannya untuk dipadu roofbox atau roof rack jika sewaktu-waktu membawa kargo tambahan.
Terlepas dari itu, bagi penggemar SUV, wujud Xpander Cross pun harus diakui tampak lebih maskulin dari Xpander biasa.
Catatan kami, offset pada pelek itu terlalu besar, membuat roda seperti kurang keluar dan ‘tenggelam’ oleh lebarnya overfender.
Di interior tak banyak beda, rasanya tetap seperti Xpander baik dari segi desain, kualitas, dan material yang digunakan.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR