GridOto.com - Ducati Monster yang hadir sejak 1993, terus mengalami perkembangan pesat hingga menjelma jadi salah satu motor ikonik.
Andrian Campos dan krunya di Bolt Motor Co. tak segan mendandani Ducati Monster S2R milik kustomernya.
Sesuai permintaan sang kustomer, Monster ini dirombak menjadi cafe racer dengan performa dan kenyaman ekstra.
Meningkatkan performanya, kru Bolt Motor Co. melakukan overhaul pada mesinya hingga tenaganya meningkat.
(Baca Juga: Kena Sedikit Modifikasi, Ducati Scrambler Langsung Jadi Cafe Racer)
Kemudian mesin dirakit kembali dan diberi kelir hitam serta pemanis berupa cover alloy yang dipoles mengilap.
Tenaga yang meningkat tentunya perlu pengereman dan suspensi yang memadai agar seimbang.
Maka dari itu, Andrian dan krunya mengganti garpu depannya dengan garpu milik motor Ducati lain yang punya spesifikasi lebih baik.
Lalu untuk remnya menggandalkan piringan cakram Galfer dan kabel rem Goodridge.
(Baca Juga: Berwajah Baru, Ducati 848 Evo Tampil Menawan Dengan Gaya Cafe Racer)
Pelek jari-jarinya merupakan part yang paling mahal di motor ini, peleknya dipesan dari JoNich, Italia dan kemudian dibalut ban Avon Spirit ST.
Menunjang penampilan dan kesempurnaan, Monster ini diberi kelistrikan Motogadget Mo.unit dan speedometer Motoscope Pro.
Urusan lampu-lampu ada lampu sein bar-end m-Blaze, headlamp LED 7inci serta stoplamp LED mungil.
Untuk bodywork Bolt Motor Co. memasang tangki fiberglass bergaya seperti milik Ducati Imola.
(Baca Juga: Ducati 999 Street Fighter Dengan Tampang Ganas Garapan 4Bulloni)
Buntutnya juga hasil kustom dengan jok single seat serta dibentuk agar bisa menjadi tempat untuk knalpot 2into1.
Menyempurnakan, kelir krom dibalurkan ke setiap sisi dari bodi barunya ini.
Terakhir, sesuai permintaan sang kustomer agar motor ini nyaman, Ducati Monster S2R ini menggunakan setang Renthal ala tracker ketimbang clip-on.
Hasilnya, terciptalah cafe racer sangar yang jelas nyaman, sangar dan mampu melaju cepat.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | returnofthecaferacers.com |
KOMENTAR