GridOto.com- Semakin tinggi pohon semakin besar angin menerpa.
Begitu juga apa yang dialami PT Bandung Eco Sinergi Teknologi (BEST).
Dalam kurun waktu 3 tahun sejak berdirinya, perusahaan yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini memiliki nilai omset hingga miliaran.
Tentu saja, hasil yang diraih BEST tak mulus-mulus saja.
"Tidak sedikit isu negatif menerpa kami," ungkap Febrian Agung Budi Prasetyo, Founder BEST.
Baca Juga: Baca Juga: Blak-blakan Febrian Agung: Membangun BEST Dengan Mimpi dan Keyakinan
Ada anggapan BEST menggunakan model bisnis Multi Level Marketing (MLM) yang sarat dengan isu negatif terkait bisnis ini.
Febrian menepis dengan menjawab usaha yang dijalankan memang mirip MLM.
"Namun kami betul-betuk memprioritaskan produk yang dijual. Tidak seperti MLM yang selama ini dikenal dimana level atas (upline) bisa mendapatkan keuntungan meski tak bekerja. Di BEST kalau tidak berusaha ya tidak mendapatkan apa-apa. Kami menyebutkan dengan sistem keagenan," ungkap Febrian.
Untuk menjawab isu itu, BEST telah mengantongi Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dari Kementerian Perdagangan.
"Dan Alhamdulillah tahun lalu, kami juga telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Ini semakin memberikan keyakinan pada BEST untuk usahanya ke depan," bilang Febrian.
Hingga saat ini, keagenan BEST telah mencapai ratusan ribu.
Febrian mengungkapkan salah satu yang membuat keagenan semangat karena model bisnis yang ditawarkan saling menguntungkan.
(Baca Juga: Blak-blakan Tri Yuswidjajanto Zaenuri: Ganti Oli Melewati Masa Anjuran, Amankah?)
"Kami memberi reward kepada agen yang berprestasi dengan hadiah yang sangat baik. Mulai dari motor, mobil hingga rumah seharga miliaran," sebut Febrian.
Ia mengaku pihaknya sudah memberikan reward tersebut kepada agen berprestasi hingga ratusan.
Untuk mendapatkan reward Mitsubishi Xpander misalnya, pihaknya akan langsung memberikan kepada agen jika mampu menjual 300 paket.
Dengan masing-masing paket seharga Rp 1,5 juta.
"Ini yang membuat agen bersemangat. Apalagi jika mendapatkan rumah," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR