GridOto.com – Pembalap Inggris, Scott Redding yang merasa karier balapnya sudah berakhir, ternyata masih panjang setelah dipercaya tim Ducati di WorldSBK tahun ini.
Scott Redding yang juara Superbike Inggris 2019 pakai motor Ducati, diajak bergabung ke tim Aruba.it Racing – Ducati di WorldSBK 2020.
Ia menempati posisi yang ditinggal Alvaro Bautista untuk jadi rekan setim Chaz Davies.
Padahal ketika balapan di MotoGP Scott Redding mengaku karier balapnya sudah berakhir.
(Baca Juga: Ini Harapan Ducati pada Pembalap Barunya Scott Redding di WSBK Tahun Depan)
Scott Redding memulai karier balap motor di kelas 125 cc pada tahun 2008.
Kemudian naik ke kelas Moto2 di 2010 dan MotoGP mulai 2014.
Nah, saat di MotoGP dari 2014 hingga 2018, ia mengaku berada di tempat dan waktu yang salah.
View this post on InstagramGood bye 2019 you have been a amazing year. - 2020 baby full send or ........ off #2019 #2020
Selama empat tahun di MotoGP, ia berada di tim lemah, Gresini Honda, Marc VDS Honda, Pramac Ducati, dan terakhir tim Aprilia pada 2018.
Tidak dapat tempat di MotoGP, Scott Redding pulang kampung, balapan superbike di negaranya.
Scott Redding membuktikan dirinya belum habis. Karena ia tampil sebagai juara Superbike Inggris 2019.
Dewi fortuna terus berpihak padanya, karena tim pabrikan Ducati di WorldSBK memberi kepercayaan untuk menjadi pembalapnya tahun 2020 ini.
"Saya sudah selesai, saya tidak ingin balapan lagi. Saya berumur 25 tahun dan berpikir 'saya selesai dengan olahraga ini',” ujar Scott Redding, mengenang masa pahit di MotoGP.
“Itu tidak memberi saya apapun dalam hidup saya. Saya tidak merasa bahagia dan saya tidak merasa berhasil,” imbuhnya, dikutip GridOto.com dari bikesportnews.com.
“Saya akan mencoba melakukan sesuatu yang lain, itu adalah visi saya," ujarnya.
(Baca Juga: Sebelum Gantikan Alvaro Bautista, Mantan Pembalap MotoGP Scott Redding Juara British Superbike 2019)
Jerez Test - Day 1
— Aruba.it Racing - Ducati (@ArubaRacing) November 28, 2019
Let's go boys. Have fun!@WorldSBK | @chazdavies7 | @Reddingpower #forzaducati | @ArubaRacing | @DucatiMotor pic.twitter.com/CloxraJXQc
“Tidak ada masa depan untuk maju. Saya hanya berjuang, menderita, benar-benar membencinya. Dan itu hanya membuat saya lelah,” sebut Redding.
“Saya datang setelah berusaha untuk mendapatkan gelar dunia di Moto2, yang hilang karena cedera,” tutur runner-up Moto2 tahun 2013.
“Itu cukup menyakitkan bagi saya, tetapi saya memiliki tantangan baru untuk pergi ke MotoGP dan berusaha menjadi juara dunia adalah tujuan saya, itu yang saya percaya bisa saya lakukan,” bebernya.
“Tapi saya merasa di tempat yang salah, di waktu yang salah saat saya masuk. Kemanapun saya pergi, itu bukan waktu yang tepat,” ungkap Redding yang pernah menyandang gelar pembalap termuda menang GP.
Setelah meraih gelar juara Superbike Inggris 2019, ia bilang, “Perasaan yang luar biasa yang membuat saya bersemangat untuk datang ke World Superbike dan mencoba melakukan hal yang sama di sini (Superbike Inggris).”
“Sekarang saya melihat bahwa saya memiliki karier yang lebih panjang. Dan pengalaman yang saya miliki di masa lalu, bahkan di masa-masa sulit, akan menjadi kekuatan saya di paddock ini,” pungkasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR