GridOto.com - Banjir yang menerjang wilayah Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu menyebabkan banyak mobil mengalami kerusakan.
Para pemilik mobil pun mulai mendatangi bengkel yang dipercaya untuk menangani mobilnya.
Salah satunya R Suhartono, pemilik Hyundai H-1 yang sedang memperbaiki interior mobilnya di bengkel Buana Audio Video, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
(Baca Juga: Mobil Diesel Terendam Banjir Dihidupkan, Komponen Ini Bisa Berantakan)
"Karena sistem audio sudah dimodifikasi, jadi saya bawa ke bengkel langganan saya ini di Buana Audio Video," katanya saat ditemui GridOto.com di Pasar Mobil Kemayoran belum lama ini.
Ia menyebutkan, beberapa komponen di sistem audio mengalami kerusakan akibat terendam banjir.
"Kebetulan head unit enggak kena, tapi power, subwoofer, yang letaknya di bawah kena semua. Cuma speaker enggak rusak," jelas pria yang berprofesi sebagai Dokter Spesialis Bedah Pembuluh Darah ini.
Ia mengungkapkan, total biaya yang dikeluarkan untuk mengganti komponen sistem audio yang rusak mencapai Rp 10 sampai 15 juta sekaligus jasa bongkar pasang interior.
(Baca Juga: Meski Sudah Dibersihkan, Komponen Ini Tetap Menandakan Mobil Pernah Kebanjiran)
"Karpet dasar hingga jok juga dibongkar, semua dibersihkan dan dikeringkan," ungkapnya.
Suhartono bercerita, sebelum ia memperbaiki interior dan sistem audio mobilnya di Pasar Mobil Kemayoran, ia sempat membawa ke bengkel temannya untuk menguras oli dan memperbaiki sistem pengereman.
Setelah mobilnya sudah bisa menyala, ia lanjutkan ke bengkel resmi Hyundai untuk memperbaiki sistem kelistrikan seperti sensor ABS, sensor rem tangan dan lainnya dengan total biaya Rp 3,8 juta.
Saat mobilnya kebanjiran di kediamannya di Komplek Pulo Mas Timur, Jakarta Timur tepatnya pada 1 Januari 2020, Suhartono dan keluarga sedang tidak ada di rumah.
(Baca Juga: Mobil Terendam Banjir Segini yang Masih Diterima Showroom Mobil Bekas)
"Sekeluarga lagi di luar semua, mobil ditaruh di luar garasi, mungkin kalau di garasi enggak kena, karena posisinya lebih tinggi," imbuh Suhartono.
"Karena enggak ada yang memindahkan akhirnya terendam banjir, ketinggiannya sekitar sepinggang, jadi air masuk kabin," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR