GridOto.com - Hai sob, biasanya Kalian gunakan bahan bakar jenis apa untuk kendaraan roda dua yang Kalian gunakan, Premium, Pertalite atau Pertamax?
Namun kebanyakan pemotor memilih bensin yang penting harganya murah.
Dilansir dari Motorplus-online.com, dalam memilih bensin harus disesuaikan dengan spek teknis yang dimiliki motor.
(Baca Juga: Komparasi Harga BBM Terkini Pertamina, Shell, Total, BP Castrol dan Vivo, Siapa Yang Termahal?)
Salah satu spek teknis dari motor yaitu rasio kompresi, yang menentukan apakah bensin motor Kalian pakai Premium, Pertalite atau Pertamax.
Atau bisa juga buka website dari APM atau pabrikan motor tersebut untuk tahu spek teknis yang menyangkut rasio kompresinya.
Namun untuk mempermudah, Pertamina memberikan tabel untuk masing-masing merek dan tipe motor.
(Baca Juga: Sudah Lebih Dulu dari Pertamina, BBM Total Turun Harga Nyaris Rp 2 Ribu!)
JANGAN SALAH PILIH KARENA MURAH
Salah memilih bensin akan berisiko yang menyangkut 3 masalah.
Pertama, jika memilih bahan bakar murah yang identik dengan oktan rendah akan berisiko terjadi penumpukan kerak di ruang bakar mesin.
Jika kerak sudah menumpuk dan kotor menandakan pembakaran tidak sempurna.
(Baca Juga: Bukan Cuma Pertamina, BP-AKR Juga Turunkan Harga BBM, Ini Daftarnya)
Artinya, terdapat bahan bakar yang tidak terbakar sehingga menimbulkan kerak dan ini yang jadi boros.
Pembakaran yang tidak sempurna juga menghasilkan ledakan yang rendah sehingga power mesin rendah.
(Baca Juga: Pertamina Baru Turunkan Harga BBM, Diam-diam Shell Sudah Duluan, Ini Daftar Lengkapnya!)
Kedua, jika memilih bensin yang murah berisiko juga terjadi pengikisan ruang bakar dari mesin.
Jika mesin yang punya rasio tinggi dikasih bensin oktan rendah alias murah akan terjadinya detonasi atau ngelitik.
Suara ngelitik itu yang membuat pengikisan di ruang bakar.
(Baca Juga: Pertamina Turunkan Harga BBM di Seluruh Wilayah Indonesia, Intip Nih Daftar Harganya di Setiap Provinsi)
Ketiga, jika memilih bensin murah atau oktan rendah akan berakibat jangka panjang mesin cepat rusak.
Asalnya dari penumpukan kerak di ruang bakar ditambah detonasi dan pengikisan di ruang bakar jadinya mesin cepat rusak.
Untuk itu, disarankan dalam memilih bahan bakar sesuaikan dengan rasio kompresinya.
Baca juga artikel serupa di (Motorplus-online.com).
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | MOTOR Plus-online.com |
KOMENTAR