GridOto.com - Buat motor yang sudah berpendingin cairan, air radiator memang sangat vital fungsinya buat mencegah overheat.
Makanya jangan lupa buat mengecek kondisi air radiator, jangan sampai berkurang apalagi sampai kering.
Ternyata masih banyak bikers yang salah kaprah soal air radiator motor. Bahkan beberapa diantaranya hanya berdasarkan perasaan saja bukan fakta.
Jadi, ini dia 5 fakta tentang air radiator motor yang berhasil dihimpun GridOto.com. Jangan sampai salah kaprah lagi ya...!
(Baca Juga: Habis Isi Radiator Coolant Malah Overheating? Begini Kata Wealthy)
1. Warna Air Radiator
Banyak bikers yang salah kaprah soal warna air radiator motor.
Enggak sedikit bikers yang beranggapan kalau warna air radiator berpengaruh terhadap kualitasnya.
"Sebenarnya warna air radiator itu enggak ada pengaruhnya sama kualitas," ujar Faeru Haryadi, Bussines and Development Top 1 kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
"Warna cuma ciri khas produsen motor saja," sahutnya lagi.
Yup, memang warna air radiator masing-masing pabrikan motor berbeda.
Misalnya Yamaha dengan Yamacoolant punya warna hijau, sedangkan Honda AHM Coolant punya warna merah.
Tapi apakah fungsi sebenarnya pabrikan memberikan pewarna dalam air radiator motor?
"Sebagai penanda kebocoran. Kalau berwarna hijau atau merah langsung ketahuan itu air radiator, bukan oli atau bensin," sahutnya lagi.
(Baca Juga: Berapa Besar Kandungan Ethylene Glycol di Coolant Prestone ?)
Lantas air radiator yang bagus untuk motor itu seperti apa?
"Yang harus diperhatikan saat beli air radiator adalah kandungan Ethylene Glycol," ungkap Faeru Haryadi.
"Sebab banyak atau enggaknya kandungan Ethylene Glycol mempengaruhi seberapa tinggi titik didihnya," sahutnya lagi.
Semakin tinggi titik didih dan punya kemampuan anti karat, berarti air radiator itu punya performa yang baik.
2. Benarkah Air Tetesan AC Bagus Buat Air Radiator?
Banyak yang beranggapan kalau air tetesan AC bisa digunakan sebagai coolant atau air radiator motor.
Hal ini lumrah ditemui di motor-motor balap, benarkah demikian?
"Kurang bagus, saya sudah coba saat balap Yamaha Sunday Race seri terakhir 2018 lalu. Hasilnya baru kualifikasi saja hanya tersisa setengah kurang ditabung reservoirnya," ucap Zainul Furqon, mekanik Banewmas Motor kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Nah, yang benarnya itu air tetesan air itu digunakan untuk campuran coolant atau air radiator.
(Baca Juga: Sinar Matahari Bisa Mengubah Warna Radiator Coolant. Ini sebabnya!)
Terutama untuk air radiator yang berjenis concentrate.
Oya, untuk mencampurnya idealnya 50% air campuran ditambah 50% air radiator yang berbentuk concentrate.
Dengan campuran di atas titik didihnya bisa mencapai 129 derajat Celcius.
Sedangkan untuk meninggikan titik didih hingga 136 deraja Celcius, air radiator concentratenya ditambah.
Untuk campurannya yaitu 30 % air tetesan AC ditambah 70 % air radiator concetrate.
3. Air Mineral Bisa Menggantikan Coolant?
Ada bikers yang beranggapan kalau pakai air mineral sebagai coolant menyebab mesin motor jadi lebih dingin.
Atau ada yang menggunakan air mineral sebagai coolant lantaran takut radiatornya karat.
lantas benarkah demikan?
"Sebenarnya tidak disarankan memakai air mineral, karena air mineral mengandung garam yang bisa menyebabkan karat di radiator," ujar Anditia Gunawan, Service Advisor Yamaha Flagship Shop Jakarta kepada GridOto.com.
Jika radiator diisi oleh air mineral yang ditakutkan adalah karat.
(Baca Juga: Isi Air Radiator di Tangki Reservoir Jangan Semaunya, Bahaya)
"Takutnya di bagian sirip atau kisi-kisi radiator jadi karat," ujar pria yang akrab disapa Adit ini.
"Karat itu membuat sirkulasi pendinginan air radiator jadi terhambat (mampet), hasilnya temperatur motor jadi cepat panas. Parahnya bisa overheat," tambahnya.
Namun untuk balapan motor, penggunaan air mineral untuk coolant malah disarankan.
"Sebab kalau terjadi crash di tengah lintasan balap enggak bikin licin," ujar Heri Prasetyawan, Owner bengkel Jaw's Speed kepada GridOto.com di jalan Ir. Juanda, Depok, Jawa Barat.
4. Air Radiator Mobil Digunakan Di Motor, Memang Bisa?
Ternyata air radiator mobil bisa digunakan di motor.
Bahkan secara ekonomis, penggunaan air radiator mobil di motor lebih murah.
Misalnya air radiator mobil yang tersedia dalam kemasan 5 liter dibanderol Rp 25 ribu.
Sedangkan air radiator mobil dalam kemasan 1 Liter dibanderol Rp 35 sampai 45 ribu.
Berarti untuk sekali kuras radiator motor, hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 5 ribu saja!
Dan bisa digunakan untuk 5 kali kuras radiator, lumayan bukan?
(Baca Juga: Selain Gasket, Hal Ini Bisa Bikin Air Radiator Masuk ke Ruang Bakar)
5. Waktu Kuras Air Radiator
Supaya pendinginannya maksimal, air radiator juga harus dikuras.
Untuk interval waktunya enggak bisa sembarang.
"Kalo penggantian air radiator atau cairan pendingin, maksimal tiap 9.000-10.000 kilometer sekali wajib diganti," kata Anditia Gunawan dari Yamaha Flagship Shop saat dihubungi GridOto.com.
Namun bukan berarti air radiator bebas dari pengawasan.
Setidaknya sebelum berangkan kerja atau touring ketinggian volume air radiator harus selalu diperiksa.
Kalau kurang bisa ditambahkan air raditor ke tabung.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR