GridOto.com - Tangki penampungan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Jalan Raya Narogong, Cileungsi, Bogor kemasukan air pada Rabu (1/1/2020).
Akibatnya, puluhan motor dan mobil mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU berkode 34.168.08 itu.
Salah satu petugas di SPBU tersebut mengklaim, kejadian ini di luar dugaan karena hujan yang mengguyur sejak malam pergantian tahun.
(Baca Juga: Beli Bensin di SPBU yang Terendam Banjir, Harus Perhatikan Hal Ini)
"Ini di luar dugaan, jadi ya musibah lah, kami juga enggak ingin seperti itu," terang Joni, selaku Pengawas SPBU 34.168.08 kepada GridOto.com di Cileungsi, Kamis (2/1/2020).
Meski begitu, pihaknya siap bertanggung jawab penuh kepada konsumen yang terkena imbas kebocoran ini.
"Penanganannya yang pasti kami langsung hentikan penjualan, lalu mengecek dari mana sumber masalahnya dan langsung kami tangani," ungkap Joni.
Dirinya melanjutkan, setelah sumber masalah ditemukan dan benar ada kebocoran di bagian penampungan, konsumen yang terdampak langsung ditangani dengan baik saat itu juga.
"Pokoknya yang penting kendaraan konsumen diperbaiki seperti semula, sekaligus mengganti biaya perbaikan motor dan bensin yang dibeli. Jadi supaya dari pihak konsumen tidak merasa dirugikan," jelas Joni.
(Baca Juga: Shell Berikan Pernyataan Resmi Soal Terbakarnya SPBU Mereka di Daan Mogot)
Semua konsumen yang komplain ke pihak SPBU, kendaraannya langsung diperbaiki di tempat.
Beberapa mekanik juga dikerahkan untuk menguras tangki motor yang kemasukan air.
Ia memaparkan, pada saat kejadian, BBM jenis Pertamax terjual sekitar 100 liter.
Dari jumlah tersebut, ia mengklaim tidak semua konsumen yang membeli Pertamax di hari itu terkena dampak kebocoran ini.
"Jadi yang kena dampak kebocoran cuma beberapa persen. Motor ada 8 dan mobil 3," imbuhnya.
Setelah kejadian ini, pihak SPBU langsung menguras penampungan dan sedang dalam proses perbaikan tutup penampungan yang bocor.
"Sementara ini, konsumen yang mau beli Pertamax belum bisa, karena belum bersih 100 persen," tutup Joni.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR