GridOto.com - Banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) hingga Kamis hari ini melumpuhkan roda perekonomian, karena sejumlah fasilitas umum tidak dapat beroperasi.
Tidak hanya wilayah yang terkena banjir, wilayah yang tidak terdampak banjir pun terpengaruh bencana tersebut.
Salah satunya pelayanan transportasi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Leuwipanjang Bandung, Jawa Barat.
Staf Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat mengatakan, dampak banjir di Jabodetabek menyebabkan jadwal kedatangan dan keberangkatan penumpang mengalami keterlambatan antara 30 menit hingga satu jam pada Kamis (2/1/2020).
(Baca Juga: Apa Benar Oli Transmisi Matik Mesti Ganti Baru setelah Lewat Banjir?)
"Dibandingkan dengan kondisi kemarin, hari ini agak lebih baik," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (2/1/2020).
"Kemarin (1/1/2020) keterlambatan kedatangan penumpang hingga pukul 13.00 WIB, antara satu hingga dua jam. Rute trayek yang mengalami keterlambatan adalah bus AKAP jurusan Kalideres - Bandung, Cililitan-Bandung," jelasnya.
Selain berdampak pada keterlambatan jadwal kedatangan dan keberangkatan, banjir juga mempelambat waktu tempuh dari Bandung dan menuju Terminal Kalideres atau arah sebaliknya.
Dengan lama waktu perjalanan biasa antara 3-4 jam, namun kini harus menempuh 12-15 jam. Hal tersebut, disebabkan lokasi banjir yang berada di kawasan Kebon Jeruk dan Slipi, Jakarta Barat.
Hal sama juga dialami oleh lama perjalanan Bandung-Cililitan dan arah sebaliknya dari biasa tiga jam, kini 8 hingga 11 jam, dengan lokasi kepadatan kendaraan berada di kawasan Slipi.
(Baca Juga: Mulai Surut, Bahaya Sisa Banjir Masih Mengintai. Waspadai Aquaplaning, Ini Penjelasannya)
"Untuk rute trayek AKDP yang mengalami keterlambatan kedatangan juga keberangkatan di antaranya, Bandung-Bekasi sekitar 30-40 menit, karena macet di Jatiwaringin," ucap Asep.
"Sementara Bandung-Sukabumi keterlambatan disebabkan oleh selain kepadatan kendaraan di Padalarang, juga dampak dari banjir yang terjadi di wilayah Cilame, dengan lama keterlambatan yang sama," tambahnya.
Disinggung mengenai adanya penumpukan penumpang, karena dampak keterlambatan tersebut, Asep mengakui hal itu terjadi di Terminal Leuwi Panjang.
Namun, dirinya menegaskan bahwa seluruh penumpang tetap terlayani dengan baik, bahkan siklus keberangkatan maupun kedatangan terus berjalan hingga penumpang terakhir.
(Baca Juga: Mobil Terendam Banjir, Segini Biaya Membersihkan Bagian Interior)
"Untuk jumlah penumpang di Terminal Leuwipanjang, sekitar sembilan hingga 12 ribu. Jumlah ini meningkat dibandingkan kondisi pada hari-hari biasa, apalagi ini masih momentum libur akhir tahun, hanya saja memang mereka (penumpang) harus sabar menunggu karena kedatangan bus mengalami keterlambatan," ujarnya.
Asep mengimbau kepada para calon penumpang bus di Terminal Leuwi Panjang agar tidak perlu ragu atau khawatir tidak terlayani untuk keberangkatan menuju wilayah Jabodetabek, sebab jadwal operasional di Terminal Leuwi Panjang 1 x 24 jam.
"Meski mengalami keterlambatan 30 menit hingga satu jam, tapi kami berharap para calon penumpang menuju arah barat atau Jabodetabek tidak perlu ragu atau khawatir tidak terlayani, karena bus akan selalu berdatangan, hingga penumpang terakhir," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Banjir di Jabodetabek Bikin Keberangkatan dan Kedatangan Bus di Terminal Leuwipanjang Terganggu
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR