Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Beberapa Komponen Honda CB150R yang Rawan Rusak, Bukan Fast Moving

Wisnu Andebar - Senin, 30 Desember 2019 | 16:01 WIB
Warna razor white baru di Honda CB150R Streetfire
Warna razor white baru di Honda CB150R Streetfire

GridOto.com - Komponen fast moving pada umumnya adalah komponen yang memiliki usia pakai yang cenderung singkat.

Seperti busi, kampas rem, filter oli, filter udara, gir set, dan lainnya.

Namun, bagi pemilik Honda CB150R facelift atau CBR150R wajib waspada, karena ada komponen jeroan mesin yang seharusnya bukan komponen fast moving tapi usia pakainya terbilang singkat.

(Baca Juga: Lebih Bertenaga, Ganti Kampas Kopling Honda CB150R Pakai Merek Ini)

Seperti dijelaskan oleh Arjuna Kiki Gunawan selaku pemilik Mahendra Motosport (MMS), bengkel spesialis motor sport yang bermarkas di Bekasi, Jawa Barat.

"Kami banyak stok piston, boring, kepala silinder, stang piston, balancer, tensioner, dan TPS (Throttle Position Sensor), itu cepat banget ganti," katanya kepada GridOto.com saat ditemui di bengkel MMS belum lama ini.

Ia menjelaskan, kepala silinder saja setidaknya punya stok dua buah, tidak sampai dua bulan habis untuk mesin CBR150R dan saudaranya.

Kemudian, stok TPS ada 15, dalam kurun waktu seminggu habis.

"Bahkan sampai ada motor yang menginap di bengkel karena nunggu stok TPS," imbuhnya.

Harga komponen tersebut bisa dibilang cukup menguras kantong jika terlalu sering ganti.

TPS saja dibanderol Rp 680 ribu, piston sepaket dengan boring Rp 600 ribu, karet balancer Rp 250 ribu, balancer Rp 650 ribu, dan tensioner Rp 280 ribu.

(Baca Juga: Mau Menang Putaran Atas atau Bawah? Ini Hitungan Mengubah Ukuran Gir di Honda CB150R)

"Untuk karet balancer sebenarnya ada tiga tipe, paling murah Rp 60 ribu, cuma enggak berani pakai, karena butuh kualitas karet yang tahan panas sebab posisinya di mesin," ungkapnya.

Lebih lanjut, penyebab kerusakan pada mesin itu salah satunya disebabkan salah pilih oli atau telat ganti oli.

"Soalnya mesin CBR150R dan CB150R ini suhu panasnya tinggi, apalagi kondisi macet, kalau olinya kurang pas dengan kondisi engine, lama-lama bisa berkurang," terang Arjuna.

Semakin sering oli yang ada di ruang mesin berkurang, piston dan komponen jeroan mesin lainnya akan cepat aus.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Mitsubishi Buka Suara Soal Mobil Konsep DST, Bakal Dijual di Indonesia?

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa