GridOto.com - Dibekali mesin bertenaga besar hingga 347 dk dan torsi 480 Nm pada varian mesin 4.600 cc dan penggerak roda All Wheel Drive (AWD), BMW X5 E53 nyatanya masih jadi mobil biasa yang dilahirkan bukan untuk off-road.
Muncul di Indonesia tahun 2000, SUV seperti BMW X5 masih asing bagi masyarakat yang lebih percaya Toyota Land Cruiser atau Suzuki Jimny dan Katana sebagai mobil off-road.
Walau begitu X5 E53 dipercaya punya daya jelajah yang cukup tinggi, handling bagus dan ground clearence yang cukup tinggi yaitu 180 mm, yang membuat X5 bisa melahap berbagai trek yang tidak terlalu ekstrim.
Untuk itu bagi pemilik X5 generasi lama tidak dianjurkan menerjang banjir atau genangan air yang cukup dalam karena dapat berdampak fatal.
(Baca Juga: Seken Keren: BMW X5 E53 Enggak Punya Penyakit Serius, Tapi Jika Part Ini Rusak Siap Keluar Uang Puluhan Juta)
"Kalau nerjang banjir, water hammer, X5 bisa jebol. Jadi banyak yang salah kaprah pada saat lewatin banjir itu gak boleh melaju kencang. Karena udara bisa kesedot tambah kencang yang bisa bikin air masuk terus bikin blok piston jebol," sebut Imam Hanafi, Owner bengkel spesialis BMW, BMS.
"Jadi harusnya mobil melaju secukupnya aja yang penting dia jalam, X5 ini kan matic lepas gas juga jalan sendiri," tambahnya kepada GridOto.com, Sabtu (28/12/2019).
Imam mengungkapkan, kalau pemilik X5 nekat menerjang banjir dengan kecepatan tinggi dampaknya bisa turun mesin.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR