GridOto.com- Para pemilik mobil masih banyak yang beranggapan bahwa ban bocor bisa ditambal tusuk dari luar.
Ban yang sudah ada tambalan terus dipakai dalam jangka waktu yang lama bisa berbahaya.
Bahkan, bekas tambalan bisa memicu terjadinya pecah ban dan berujung pada terjadinya kecelakaan.
Wahyu Lesmana pemilik toko Jaya Ban, Serpong Tangerang Selatan mengungkapkan tambal ban cacing atau model tusuk memang cukup diminati.
(Baca Juga: Pembangunan Tol Cisumdawu Terhambat Pembebasan Lahan, Malah Ada Yang Minta Dibikinin Pabrik Baru!)
Salah satunya karena harganya yang terjangkau.
Padahal metode ini hanya dianjurkan untuk sementara saja.
Jika dalam jangka waktu lama bisa membahayakan buat pemilik kendaraan itu sendiri.
“Sifatnya hanya sementara, sampai dibawa ke toko ban," ujar Wahyu saat ditanya GridOto.com, Kamis (26/12/19).
Ujung paku atau benda tajam yang menancap saat menambal, kata Wahyu akan bisa menggesek bagian dalam ban.
(Baca Juga: Kaleidoskop Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2019: Ott Tanak Patahkan Dominasi Pereli Prancis Selama 15 Tahun)
Kalau dipakai terus menerus efeknya membuat karat pada kawat ban dan berujung pecah ban.
Sehingga bisa berpotensi menimbulkan celaka di kemudian hari.
“Air mungkin bisa masuk atau bekas sayatan makin melebar hingga berakibat karat dan pecah ban,” kata Wahyu.
Wahyu juga mengingatkan, tambal ban yang baik adalah yang dilakukan dari dalam.
Biasanya dilakukan oleh bengkel-bengkel besar, dan harganya memang tidak murah.
Sebab prosesnya yang lebih rumit ketimbang tambal ban model tusuk.
(Baca Juga: Update Jalur Tol Japek Pagi Ini, Ramai Lancar, Namun Tetap Waspada)
“Kalau dari dalam, ban harus dibuka. Nanti ditempel tire patch atau yang biasa dikenal dengan merek Tip Top. Ini sifatnya bisa permanen, sampai usia ban habis,” katanya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR