GridOto.com - Dalam dunia pelek mobil ada dua istilah yang kerap muncul, yaitu pelek casting dan pelek forged.
Hayoo jujur, apakah Anda sudah tahu maksud dari pelek casting dan forged ini?
Kalau belum tahu, silakan baca terus artikel tentang pelek casting dan pelek forged dari GridOto.com ini.
Begini, istilah forged lebih ditujukan kepada proses serta material yang digunakan untuk membuat pelek.
Pelek konvensional biasanya dibuat secara casting alias menggunakan cairan metal panas yang dituang ke dalam cetakan pelek.
(Baca Juga: Ganti Pelek Forged Ori Jepang, Tampilan Xpander Ini Makin Maksimal!)
Sementara itu pelek forged, menggunakan satu material padat utuh berupa aluminium dengan kode T-6061, yang tidak lain merupakan aluminium dengan grade tertinggi.
Material ini jamak dipakai dalam industri pesawat terbang karena bobotnya yang ringan namun punya kekuatan yang kokoh.
Nah, padat dan solid tadi kemudian mulai dibentuk menggunakan mesin CNC sesuai dengan desain pelek yang sudah dirancang secara tiga dimensi melalui komputer.
Dalam membentuk material solid menjadi sebuah pelek, menggunakan tekanan dalam jumlah yang cukup ekstrem dan dilakukan pada suhu tinggi.
Karena dibuat dari material yang solid, maka konstruksi pelek forged sangat kuat dan padat.
(Baca Juga: Pilih Pelek Forged Yang Enteng, Toyota Voxy Ini Tambah Ganteng)
Tidak ada gelembung udara yang terperangkap di dalam pelek yang kadang ditemukan pada pelek casting.
Selain itu, pelek forged ini punya berat yang lebih ringan dibanding pelek casting.
Contohnya jika pelek casting ukuran 20x8,5 inci bisa punya bobot sekitar 17-20 kg, maka pelek forged hanya berbobot 12-15 kg saja.
Konsekuensi material dan proses produksi canggih membuat harga pelek forged jauh lebih mahal dibanding pelek casting.
Tak heran banyak produsen pelek forged membuat produknya secara eksklusif, karena harganya yang mahal dan segmentasi pasarnya sangat terbatas.
Beberapa produsen pelek forged kelas atas yang terkenal adalah HRE, ADV.1, DPE, BC Forged, dan Modulare.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR