Gridoto.com - Hujan deras yang turun sejak siang hingga sore (17/12) membuat banjir Jakarta.
Banjir Jakarta ini bisa bikin beberapa komponen mobil yang menerjang atau terjebak di dalamnya rusak lho.
Lha iya, air dari banjir Jakarta ini memang musuh besar sebagian komponen mobil.
Nah, berikut ini 6 kerusakan komponen mobil akibat air dari banjir Jakarta.
(Baca Juga: Banjir Jakarta, Ini 9 Langkah Aman Menerjang Banjir Pakai Mobil)
1. Kopling menempel
Pada mobil bertransmisi manual, sangat diharamkan memarkir mobil sesaat setelah terkena banjir.
Air yang merembes ke kopling, akan membuat kopling dan dekrup menjadi lembab.
Kelembaban ini mengakibatkan terjadi adhesi yang kuat antara pelat kopling dan dekrup.
Saat transmisi dalam posisi netral, kopling dalam posisi lepas sehingga plat kopling dan dekrup saling melekat kencang.
Jika dibiarkan semalaman, jangan heran kalau keesokan harinya transmisi mobil Anda tak dapat dioperasikan.
(Baca Juga: Jakarta Banjir! Hindari Daerah Ini Biar Kendaraan Kalian Enggak Perlu 'Renang')
2. Oli transmisi tercampur air
Saat bagian mobil terendam atau melewati banjir, maka air akan berusaha mencari celah yang bisa dimasuki.
Salah satu bagian yang rentan disispi air adalah transmisi.
Begitu air masuk, maka oli di dalamnya akan terkontaminasi.
Oli yang tercampur air akan kehilangan daya lumasnya secara drastis.
Selain itu, air akan membuat komponen mesin lebih rentan terkena karat.
Namun sebelum karat terjadi, daya lumas oli yang berkurang akan membuat bagian yang bergesekan menjadi aus secara dini.
Pada transmisi otomatis, pelumas yang terkontaminasi air akan menyebabkan kerusakan di pelat kopling berlapisnya.
(Baca Juga: Mobil Mogok Habis Terjang Genangan Banjir, Haram Dipaksa Starter!)
3. Alternator korsleting
Alternator merupakan komponen yang mengubah putaran mesin menjadi arus listrik.
Sebetulnya bagian ini tidak rentan rusak bila terkena air, tapi mobil sekarang sudah banyak yang memakai alternator canggih dengan IC (integrated circuit) di dalamnya.
Nah, IC ini bisa rusak bila terendam air.
Bila alternator tak berfungsi, maka aki akan cepat tekor dalam waktu singkat.
(Baca Juga: Jangan Nekat Terobos Air Banjir, Atau Setang Piston Jadi Korban)
4. Water hammer
Ini adalah jenis kerusakan terparah yang bisa diakibatkan oleh air dari banjir.
Water hammer adalah fenomena ketika air masuk ke dalam ruang bakar ketika mesin sedang bekerja.
Akibatnya, piston yang sejatinya mengkompres udara dan bahan bakar pun harus mengkompres air yang masuk.
Berhubung air adalah zat yang tidak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di dalam ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah.
(Baca Juga: Mobil Listrik Masih Aman Melewati Banjir, Segini Batas Maksimalnya)
5. Rem berkarat
Kampas dan piringan rem mudah berkarat bila dalam keadaan lembab.
Dan saat kita menarik rem tangan, kampas rem belakang bisa menempel dengan piringannya.
Gejala menempelnya rem bisa kita rasakan setelah rem tangan dilepas, namun laju mobil tetap terhambat.
Bila kadar menempelnya sudah sangat erat, bisa terjadi kerusakan pada kampas maupun piringan rem.
(Baca Juga: Mobil Listrik DFSK Glory E3 Diklaim Bisa Aman Lewati Banjir Karena Ini)
6. ECU Korsleting
Banyak mobil keluaran baru memiliki engine control unit (ECU) yang diletakkan di dalam ruang mesin.
Posisi ini jelas rentan terkena air saat melibas banjir.
Dan jika sampai terjadi korsleting, maka anda harus mengganti ECU baru, tidak bisa bagian per bagian.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR