GridOto.com – Hasil uji lintas tim GridOto.com pada Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II adalah faktor kenyamanan yang sangat minim akibat permukaan jalan bergelombang.
Tidak seperti jalan tol pada umumnya yang dirancang nyaman untuk kecepatan tinggi, melaju di tol Japek II lebih dari 80 km/jam terasa tidak nyaman.
Ayunan itu berubah menjadi guncangan saat mobil melintas di atas sambungan jalan/girder (expansion joint).
Baca Juga: Bumpy di Jalan Tol Layang Japek Cukup Menggangu, Segini Jarak Antar Sambungannya
Sekadar gambaran, Jalan Tol Japek II menurut kami lebih bumpy dibanding Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M atau JLNT Casablanca yang ada di Jakarta.
PT Jasa Marga selaku operator masih menggratiskan Jalan Tol Japek II kepada para pengguna mobil (Golongan 1 Non Bus) untuk uji coba dan evaluasi.
Berhubung kami juga sudah coba, boleh dong kalo kami juga ikut memberi saran kepada pemerintah atau instansi terkait mengenai evaluasi Jalan Tol Japek II, hehe.
/photo/2019/12/17/3450085427.jpeg)
Guncangan paling parah disebabkan oleh expansion joint yang sangat tinggi.
Saran kami, lapisan aspal itu dipertebal beberapa centimeter untuk menyetarakan permukaan jalan dengan permukaan sambungan girder (levelling).
Proses levelling ini juga bisa diterapkan pada permukaan jalan yang tak rata di beberapa titik.
Tak hanya itu, beberapa rambu yang ‘berlawanan’ sebaiknya dibersihkan.
Baik dari arah Jakarta maupun arah Cikampek, kedua gerbang awal itu menyebutkan kalau yang boleh melintas di Jalan Tol Japek II hanya kendaraan Golongan 1 Non Bus, alias mobil.
Tapi di tengah jalan, ada Rambu Perintah yang memerintahkan agar ‘Bus dan Truk Gunakan Lajur Kiri’.
Jika benar hanya untuk mobil, sebaiknya rambu seperti itu diangkat dulu sebelum jalan benar-benar boleh dilewati kendaraan bus dan truk.
Ulasan tentang Peugeot 5008, klik di sini:
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR