GridOto.com - Kendaraan besar seperti truk dan bus dilarang menggunakan jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek elevated).
Pasalnya tol tersebut dibuat untuk mengurai kemacetan pada tol Japek saat ini.
Pimpinan Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek, Prayudi berbagi kisah tentang proses pembangunan proyek ini.
"Sebenarnya secara struktur bisa untuk truk. Cuma mungkin kebjiakan dari Kementerian PUPR hanya untuk golongan satu agar diatas itu bebannya tidak terlalu berat agar durasinya bisa lebih lama," kata Prayudi kepada GridOto.com di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
(Baca Juga: Terapkan Tilang Elektronik Atau ETLE di Jalan Tol, Jasa Marga Gandeng Ditlantas Polda Metro)
Arus lalu lintas yang ramai juga menyebabkan pengerjaan proyek dibatasi hanya pukul 22 malam sampai 5 pagi.
"Karena tol ini pengerjaanya di lalu lintas yang cukup padat (jalur hidup), kita dikasih waktu itu pukul 10.00 malam-05.00 pagi untuk selalu bekerja. Karena jika lewat dari itu lalu lintas bisa macet," jelasnya.
Nantinya tol tersebut digunakan bagi kendaraan jarak jauh yang melintas di Japek.
Sehingga diharapkan dapat membagi kendaraan yang berjarak pendek seperti Bekasi, Cikunir, dan Pondok Gede dengan kendaraan yang berjarak jauh menuju Purwakarta dan Bandung.
(Baca Juga: Jasa Marga Lakukan Perbaikan Jalan di Tol Jakarta-Cikampek Selama Tiga Hari, Pengguna Diimbau Berhati-hati)
"Tol Layang Japek II diharapkan akan bisa beroperasi pada akhir November 2019, sehingga bisa turut memperlancar arus mudik Natal dan tahun baru 2020," ucapnya.
Progres konstruksi tol sepanjang 36,4 Km tersebut saat ini sudah mencapai 96,5%.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR