GridOto.com - Dalam keadaan darurat yang mengharuskan pengemudi berhenti di bahu jalan tol jalan layang Jakarta-Cikampek Elevated harus lebih berhati-hati.
Pasalnya, dibutuhkan cara yang benar untuk berhenti darurat di jalan tol layang Jakarta-Cikampek Elevated.
"Untuk bahu jalan tol layang Jakarta-Cikampek Elevated tidak selebar jalan tol biasa, hanya sekitar 2 sampai 3 meter saja dan langsung bersinggungan dengan tembok pembatas. Ini cukup berisiko saat berhenti di bahu jalan," ucap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
"Jadi saat berhenti darurat harus dipastikan mobil lain yang berada di belakang cukup jauh," tambahnya.
Hal ini untuk membuat pengendara lain mengetahui bahwa ada mobil yang berada di depan sedang berhenti darurat.
(Baca Juga: Butuh Waktu Segini Lewat Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Elevated)
Lampu hazzard wajib hukumnya hidup sebagai pertanda mobil dalam keadaan darurat.
Saat berhenti darurat di bahu jalan tol layang Jakarta-Cikampek Elevated sebelum pengemudi keluar pastikan dalam keadaan aman.
"Bila memungkinkan pengemudi keluar dan pasang segitiga pengaman di belakang kurang lebih 10 meter dari mobil," sebutnya.
Yang perlu diperhatikan lagi adalah penumpang mobil.
Jusri mewanti agar penumpang akan lebih baik tidak turun dari mobil.
"Karena lebar bahu jalan yang terlalu sempit, akan lebih baik pengemudi tidak turun agar pengemudi lain enggak terganggu yang bisa mengakibatkan bahaya," beber Jusri.
(Baca Juga: Tol Layang Jakarta - Cikampek Diresmikan, Ini Tips Mengemudi Aman)
Dan yang terpenting catat nomor telepon darurat di jalan tol bila kerusakan mobil tidak bisa diperbaiki.
Ada baiknya segera hubungi nomor telepon darurat segera untuk mendapatkan pertolongan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR